Tidak mengunggulkan diri dan kelompok-kelompok kecil di dalam organisasi. Keterbukaan terhadap perbedaan pendapat. Perilaku ini sukar, utamanya dalam organisasi yang berkebudayaan buruk, gemar mengutuk orang lain, menghindari perdebatan rasional dan menguatamakan reaksi emosional. Jadilah organsiasi berkubang dalam perdebatan kontraproduktif, alih-alih dialog yang berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga, mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Sikap mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan diri sendiri. Laku mulia seperti ini kerap diabaikan para kader, hal ini bertambah parah dengan watak sosial masyarakat sekarang yang bergerak ke arah individualisme.
Kepedulian sosial sesama kader merosot, seiring dengan itu organisasi dijadikan batu loncatan untuk keuntungan pribadi, bersikap opportunis dan aji mumpung. Keempat, tidak bersikap one man show, bergerak sendiri untuk diri sendiri. Sikap ini ditunjukkan dengan pelibatan seorang diri dari perencanaan awal hingga akhir dari organisasi.
Akibatnya, partisipasi dan demokrasi dalam organisasi merosot. Pada saat yang sama yang diunggulkan adalah diri sendiri. Perilaku seperti ini banyak dipraktikkan oleh masyarakat saat ini. Sikap organisasi yang one man show sesungguhnya bertentangan dengan nilai dasar akhlak dalam berorganisasi karena sikap one man show ini sama saja hanya untuk mencari ketenaran semata.
Dengan rumusan masalah yang ada kita harus membenahi akhlak dalam berorganisasi ini. Pembenahan ini harus dilakukan dari diri sendiri lalu membenahi orang lain. Selain itu, dalam sebuah organisasi ini perlu adanya team work. Alih-alih membangun sikap one man show, justru organisasi perlu kematangan sistem dan pembagian fungsi kerja yang merata. Lalu, kebudayaan mementingkan kemaslahatan organisasi harus terus diimplementasikan dalam hidup setiap orang.
Hindari sikap opurtunis dan aji mumpung, membajak organisasi demi kepentingan sendiri. Pentingnya kejujuran dalam berorganisasi. Sikap jujur ini harus dilakukan semua manusia dalam segala hal. Jangan sekali pun melakukan kebohongan karena sebaik apapun menyembunyikannya pasti akan terungkap. Kejujuran perlu ditanamkan pada setiap orang. Menanamkan kesadaran berorganisasi kepada para anggota untuk mewujudkan organisasi yang sehat. Artinya, kesadaran berorganisasi itu harus dapat dirasakan oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Tidak hanya satu dua orang saja yang memiliki rasa kepemilikan, namun semua individu juga harus memilikinya. Jangan hanya satu dua orang saja yang mengerjakan tugas organisasi, melainkan seluruh individu. Organisasi itu termasuk muamalah.
Dalam membuat organisasi pastinya dengan memiliki tujuan dakwah, memiliki rasa peduli terhadap sesama dan menolong satu sama lain dalam kebaikan. Menjalin ukhuwah islamiyah antar individu dalam organisasi. Allah Ta'ala berfirman: “tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan” (QS. Al Maidah: 2). Mayoritas ulama mengatakan kalau dalam membuat organisasi atau yayasan ataupun perkumpulan dalam rangka kebaikan adalah hal yang dibolehkan, selama organisasi yang dibentuk tidak dijadikan suatu sarana Tahazzub (fanatik kelompok), dan tidak sebagai patokan al wala wal bara’ dimana artinya setiap sesama anggota organisasi dianggap teman tetapi setelah diluar organisasi menjadi lawan. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menyatakan: “organisasi jika memang sudah banyak tersebar di berbagai negeri Islam dan dibangun dalam rangka memberi bantuan dan dalam rangka saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa antar sesama muslim, tanpa disisipi dengan hawa nafsu, maka ini sebuah kebaikan dan keberkahan. Dan manfaatnya sangat besar. Adapun jika antar organisasi menyesatkan organisasi yang lain dan saling mencela aktivitas organisasi lain, maka ini bahayanya besar dan fatal akibatnya”. Maka dari itu pintar pintar memilih organisasi. Carilah organisasi yang selalu mengajak dalam kebaikan agar semua yang dilakukan pun menjadi berkah untuk semua individu dalam organisasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H