Penyelesaian masalah ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas. Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat mengenai gangguan jiwa dan dampaknya, serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini termasuk mengurangi stigma terhadap anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan mental, sehingga mereka tidak merasa terisolasi atau dihukum atas kondisi yang di luar kendali mereka.
Kita juga harus lebih perhatian terhadap cara kita mendidik anak-anak, terutama dalam hal pola asuh dan komunikasi dalam keluarga. Pengasuhan yang penuh kasih sayang dan penghargaan terhadap perasaan anak akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental.
Kasus tragis yang terjadi di Lebak Bulus harus menjadi wake-up call bagi kita semua. Ini bukan hanya tentang satu keluarga, tetapi mencerminkan masalah sosial yang lebih besar mengenai kesehatan mental di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengasuhan yang baik, perlunya dukungan psikologis yang memadai, dan penanggulangan stigma terhadap penderita gangguan jiwa, kita dapat berharap untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Kita semua berperan dalam memastikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H