Borobudur, Sabtu (20/07/2024)-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar mengadakan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak Sekolah Dasar di Dusun Kedungombo, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut, khususnya dalam penguasaan bahasa asing yang kini semakin penting.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 18 sampai dengan 26 Juli 2024 ini, diikuti oleh sekitar 20 anak-anak dari beberapa Sekolah Dasar di Dusun Kedungombo. Para mahasiswa KKN Universitas Tidar merancang kegiatan ini dengan berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif untuk menarik minat anak-anak dan mempermudah proses belajar mereka.
Metode Pembelajaran Interaktif
Para mahasiswa menggunakan berbagai metode pembelajaran yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman anak-anak. Mereka menggunakan permainan edukatif, lagu-lagu berbahasa Inggris, serta aktivitas membaca dan menulis yang dikemas dengan cara yang menarik. Salah satu tujuan utama dari metode ini adalah untuk membuat anak-anak merasa bahwa belajar bahasa Inggris itu menyenangkan dan tidak membosankan.
"Melalui metode yang interaktif dan menyenangkan, kami ingin anak-anak merasa senang belajar bahasa Inggris. Kami berharap dengan cara ini, mereka bisa lebih mudah memahami dan termotivasi untuk terus belajar," ujar Alvine, salah satu mahasiswa KKN Universitas Tidar.
Dalam salah satu sesi, anak-anak diajak bermain "Simon Says" dengan menggunakan instruksi dalam bahasa Inggris. Permainan ini tidak hanya mengajarkan kosakata dan kalimat perintah, tetapi juga melatih kemampuan mendengarkan dan memahami. Selain itu, mereka juga diajak menyanyikan lagu-lagu anak dalam bahasa Inggris seperti "Head, Shoulders, Knees and Toes" dan "Good Morning" yang membantu mereka mengenali dan mengingat kata-kata baru dengan lebih mudah.
Antusiasme Anak-anak dan Dukungan Orang Tua
Selama kegiatan berlangsung, anak-anak terlihat sangat antusias dan bersemangat. Mereka aktif berpartisipasi dalam setiap sesi dan tidak ragu untuk mencoba berbicara dalam bahasa Inggris di depan teman-temannya. Beberapa anak bahkan menunjukkan peningkatan kepercayaan diri yang signifikan setelah mengikuti kegiatan ini.
"Awalnya saya merasa malu dan takut salah saat berbicara dalam bahasa Inggris, tapi setelah mengikuti kegiatan ini, saya jadi lebih percaya diri," kata Alice, salah satu peserta kegiatan.
Orang tua siswa juga sangat mendukung kegiatan ini. Mereka merasa senang melihat anak-anak mereka bersemangat belajar dan berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut di masa mendatang.