Dalam senyuman manismu kau sembunyikan lelahmu
siang hingga larut malam, hujan hingga kembali panas
kau tetap bersemangat mencari upahÂ
demi bisa melihat anakmu bahagia dan berkecukupan.
ditakdirkan menjadi putrimu adalah anugerah terbesarÂ
yang sangat aku syukuri dalam hidup
engkau tidak pernah menyerah mendidikku
engkau tidak pernah letih menghadapi aku
yang terkadang menyebalkan dan membuatmu marah
cacian dan cibiran orang selalu menghampirimu
tapi tak seorangpun yang  bisa menghentikan caramu
selalu kau lanjutkan perjuanganmu untuk masa depnku
mencari harapan baru kembali untuk putrimu
sosokmu adalah inspirasi terbesar dalam hidupku
cara pandangmu terhadap dunia mengajariku banyak hal
tentang kerja keras, tentang meraih impian, tentang prinsip
semua aku belajar dari perempuan sehebat engku, ibu
tak terasa 23 tahun ibu membesarkan aku
merawatku dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang
aku tau caramu mendidikku berbeda dengan yang lain
tapi sungguh aku bangga berada dalam dekap kasih sayangmu
kini putrimu sudah dewasa, putrimu sudah tumbuh
menjadi perempuan yang memiliki mimpibesar
yang memiliki prinsip kuat dalam hidup
dan tak seorangpun mampu menghancurkan mimpi itu
kau tau ibu? ini semua karenamu
kau telah berhasil menjadi perempuan pencetak peradaban
doamu, perjuanganmu, pengorbananmu, dan kasih tulusmu
telah mengantarkan aku kepada pribadi yang sekarang ini
terimakasih ibu, aku mencintaimu sepanjang usiaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H