Mohon tunggu...
Macg Prastio
Macg Prastio Mohon Tunggu... Buruh - Blogger

Rakyat Konoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tipe Orang dalam Hubungan

12 Juni 2024   08:44 Diperbarui: 12 Juni 2024   08:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber.Jhon Tarahteeff - "He turn"

Ada orang percaya bahwa di dunia ini tidak ada pilihan yang sempurna. Semua pilihan selalu mempunyai sisi positif dan negatif. Ini mungkin sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Friedrich Hegel, bahwa segala sesuatu itu positif sekaligus negatif. Dan kemudian membentuk sintesis atau kepercayaan baru.

Pilihan mungkin kelihatan terbagi menjadi dua pilihan, tapi pada kenyataannya pilihan itu bisa berbentuk lain. Bisa bermacam-macam bentuk kerumitannya. Orang akan terpaku pada konsekuensinya, untung rugi dari pilihan itu, atau tak peduli dengan segala resiko yang akan dihadapi, ini mungkin tipe orang yang ceroboh. Dan tipe orang yang ceroboh kadang juga berhasil dengan pilihannya.

Dengan pilihan-pilihan yang beragam itu, orang kemudian mulai berpikir. Ada dua tipe orang dalam menjalani hidupnya. Tipe main aman dan tipe terjun langsung(nekat). Kedua pilihan ini juga menghasilkan sesuatu yang tidak enak juga. Tipe main aman bertujuan untuk mengurangi rasa sakit sekecil mungkin.

Serta lama untuk mencapai tujuannya dan terkadang tujuannya tidak terwujud. Tipe terjun langsung, mereka akan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan walaupun akan mendapatkan rasa sakit yang lebih besar. Tapi tujuannya bisa terwujud, kadang juga tidak sama sekali.

Tipe main aman, ia lebih sabar dan menunggu. Misalnya dalam mencari pasangan hidup, ia tidak bisa terburu-buru. Ia akan menghindari pasangan hidup yang tidak sesuai standarnya. Mereka kemudian jatuh menjadi seorang yang perfeksionis dan suka pilah-pilih. Meski kemudian mereka percaya bahwa, tidak ada pasangan yang sempurna.

Hal itulah yang membuat mereka menjadi semakin lama mencari pasangan hidup. Karena mereka akan membentuk standar baru, bahwa memang tak ada pasangan yang sempurna tapi setidaknya bisa mengurangi rasa sakit mereka dikemudian hari. 

Dalam perjalanannya mereka ini kerap dihantui dengan ribuan pertanyaan yang sama. Kapan punya pacar atau kapan menikah. Ditipe ini tidak semua mempunyai persepsi yang sama terhadap pertanyaan itu. Berbagai macam reaksi yang bisa ditimbulkan. Sekalipun ia telah menyikapi pertanyaan itu dengan biasa. Tapi siapa orang yang dengan sabar menerima pertanyaan itu, pasti juga akan merasa risih dan bosan.

Sisi baiknya, ia tidak sembarang mencoba untuk hidup bersama dengan pasangannya sebelum menikah. Tujuannya sudah pasti untuk mengurangi rasa sakit. Tipe orang ini akan berusaha mengenal sikap dan tindakan pasangannya dengan baik. Salah satunya melalui pertemuan di tempat first date. Momen first date adalah momen yang paling baik untuk mengenal pasangannya. 

Tempat First Date bukan merupakan faktor utama terjalinnya sebuah hubungan, tapi di satu sisi ia menjadi pintu masuk setiap pasangan yang ingin hubungannya lebih jauh lagi. Sebaiknya menampilkan apa adanya sebagai diri anda dan anda bangga akan itu. Tujuan dari dari first date itu adalah untuk mengenal pasangan bukan untuk mendapatkan pasangan. Untuk mendapatkan pasangan bisa saja mudah, tapi untuk mengenal pasangan dengan baik bukanlah perkara mudah.

Tapi memang ini akan memakan waktu yang lama. Sekalipun ia telah berhubungan dengan seseorang atau sudah berpacaran, ia tidak akan terburu-buru untuk menikah, dan kadang juga pasangannya meninggalkannya karena tak ada kepastian. Kasus ini masuk ke dalam apa yang menjadi tujuannya kadang tidak terwujud.

Prosesnya, sebelum berpacaran ia harus mengenal dengan baik agar ketika berpacaran nanti tidak menimbulkan kerugian baik fisik maupun materi. Ketika berpacaran ia tidak terburu-buru untuk menikah, kadang sifat-sifatnya yang asli akan terwujud seiring berjalannya waktu. Dan kalau sesuai dengan standarnya ia akan menikah. Itupun kalau skenarionya berjalan baik. Dan semua proses itu sangatlah memakan waktu, kadang kita melihat orang menikah diatas usia ideal.

Tipe terjun langsung atau nekat adalah kebalikan dari tipe main aman. Ada yang dijodohkan mengikuti kemauan orang tua, ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, ada orang yang berpacaran memberikan segalanya padahal belum menikah, dan banyak hal lain entah sikap atau materi(fisik) yang membuat orang terkesima, mungkin pada tahap first date, atau yang lebih parah mengenal seseorang lewat media sosial. Dan sebagian besar mendapatkan penderitaan, meskipun dalam menyikapinya berbeda-beda.

Meski tipe ini ada yang berhasil dalam hubungannya. Tapi kita tidak menapik bahwa banyak kasus seperti perceraian, KDRT, kekerasan terhadap perempuan, bunuh diri, tidak bertanggung jawab terhadap pasangan, pembunuhan, dan sebagainya adalah karena terlalu cepat untuk berpasangan. Sebagian besarnya karena karena kita berhubungan dengan orang yang salah. Kita selalu terjebak pada pasangan yang mempunyai sikap pura-pura dan menampakkan dirinya adalah orang yang terbaik.

Ada faktor dari dalam dirinya bahwa ia ingin secepatnya mempunyai pasangan. Kemauan alamiah untuk berkembang biak atau mau mengikuti tuntutan sosial. Keinginan untuk berkembang biak, sebenarnya adalah faktor inti dari setiap hubungan. Namun menurut Arthur Schopenhauer kita selalu merepresentasikan dengan cinta-cinta yang indah, sehingga tanpa disadari itu terus-menerus mendorong manusia untuk berkeinginan. Bagaimana jika seseorang dihapus seksualitasnya, apa yang akan terjadi?

Apalagi tuntutan sosial yang menganggap bahwa, pernikahan atau berpasangan adalah hal wajib dan bukan sebuah pilihan. Orang mungkin terpaksa berpasangan meskipun tidak sesuai dengan pilihannya atau ia berpikir apa yang dipercaya orang kebanyakan adalah itu yang terbaik. Jadi tinggal mengikuti saja apa yang dikatakan orang-orang. Tanpa perlu mempertanyakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun