Mohon tunggu...
Macg Prastio
Macg Prastio Mohon Tunggu... Buruh - Blogger

Rakyat Konoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tipe Orang dalam Hubungan

12 Juni 2024   08:44 Diperbarui: 12 Juni 2024   08:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber.Jhon Tarahteeff - "He turn"

Prosesnya, sebelum berpacaran ia harus mengenal dengan baik agar ketika berpacaran nanti tidak menimbulkan kerugian baik fisik maupun materi. Ketika berpacaran ia tidak terburu-buru untuk menikah, kadang sifat-sifatnya yang asli akan terwujud seiring berjalannya waktu. Dan kalau sesuai dengan standarnya ia akan menikah. Itupun kalau skenarionya berjalan baik. Dan semua proses itu sangatlah memakan waktu, kadang kita melihat orang menikah diatas usia ideal.

Tipe terjun langsung atau nekat adalah kebalikan dari tipe main aman. Ada yang dijodohkan mengikuti kemauan orang tua, ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, ada orang yang berpacaran memberikan segalanya padahal belum menikah, dan banyak hal lain entah sikap atau materi(fisik) yang membuat orang terkesima, mungkin pada tahap first date, atau yang lebih parah mengenal seseorang lewat media sosial. Dan sebagian besar mendapatkan penderitaan, meskipun dalam menyikapinya berbeda-beda.

Meski tipe ini ada yang berhasil dalam hubungannya. Tapi kita tidak menapik bahwa banyak kasus seperti perceraian, KDRT, kekerasan terhadap perempuan, bunuh diri, tidak bertanggung jawab terhadap pasangan, pembunuhan, dan sebagainya adalah karena terlalu cepat untuk berpasangan. Sebagian besarnya karena karena kita berhubungan dengan orang yang salah. Kita selalu terjebak pada pasangan yang mempunyai sikap pura-pura dan menampakkan dirinya adalah orang yang terbaik.

Ada faktor dari dalam dirinya bahwa ia ingin secepatnya mempunyai pasangan. Kemauan alamiah untuk berkembang biak atau mau mengikuti tuntutan sosial. Keinginan untuk berkembang biak, sebenarnya adalah faktor inti dari setiap hubungan. Namun menurut Arthur Schopenhauer kita selalu merepresentasikan dengan cinta-cinta yang indah, sehingga tanpa disadari itu terus-menerus mendorong manusia untuk berkeinginan. Bagaimana jika seseorang dihapus seksualitasnya, apa yang akan terjadi?

Apalagi tuntutan sosial yang menganggap bahwa, pernikahan atau berpasangan adalah hal wajib dan bukan sebuah pilihan. Orang mungkin terpaksa berpasangan meskipun tidak sesuai dengan pilihannya atau ia berpikir apa yang dipercaya orang kebanyakan adalah itu yang terbaik. Jadi tinggal mengikuti saja apa yang dikatakan orang-orang. Tanpa perlu mempertanyakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun