Mohon tunggu...
Macg Prastio
Macg Prastio Mohon Tunggu... Buruh - Blogger

Rakyat Konoha

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Sejauh Mata Memandang El Nino di NTT

10 November 2023   17:36 Diperbarui: 11 November 2023   02:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun umbi-umbian yang kering (Doc. Pribadi)

Biasanya jika panas berkepanjangan baik siang maupun malam, segera setelah itu akan turun hujan. Namun hanya mendung sebentar lalu hilang ditelan matahari atau bulan. Perasaan baru kemarin, masyarakat NTT, khususnya Ngada merasakan dingin yang menusuk ketika malam hari. Fenomena yang sulit dijelaskan oleh orang awam.

Mengherankan ketika pada musim kemarau, cuaca tidak begitu panas. Namun ketika malam hari udara dingin menusuk seperti di kutub utara. Dan ketika masuk musim penghujan, hujan tak kurung datang hanya menyisakan panas dan kekeringan serta gemuruh guntur. Pada saat yang bersamaan, para warga menjawabnya dengan mitos-mitos.

Beberapa mitos yang sering diceletukkan adalah, la'a sala (salah jalan) yang menyebabkan semacam kutukan, sehingga hujan tak datang dan menyebabkan kekeringan. 

La'a sala diartikan sebagai pelanggaran moral di masyarakat. Misalnya, seperti hubungan terlarang atau hubungan sedarah dan pelanggaran moral lainnya, yang mengakibatkan marahnya alam, entah itu Dewa Zeta (Tuhan) atau Nitu Zale (para leluhur).

Setelah satu bulan lewat, tepatnya Oktober lalu masyarakat mulai merasakan cuaca ekstrem. Panas yang berkepanjangan dan hujan tak kunjung datang. 

Saya baru menyadari bahwa ada terjadinya perubahan iklim yang disebut El Nino. Sebenarnya pada tahun lalu, cuacanya hampir sama. Namun pada tahun ini, cuaca panasnya berkepanjangan. Sehingga masyarakat mengalami kekeringan dan kebingungan untuk mulai menanam.

Ketika saya berkunjung ke kota Bajawa (ibu kota kabupaten Ngada). Saya sangat kaget dengan apa yang saya lihat, kekeringan sepertinya sudah mencapai level tertinggi. Pasalnya kota Bajawa adalah kota dingin, bahkan mungkin terdingin di NTT. Biasanya sekalipun cuacanya panas, rumput-rumputnya tetap segar. Namun sejauh mata memandang, rumput-rumput kering itu terpaksa dimakan oleh kawanan sapi.

Saya berasumsi bahwa efek El Nino. Ini menyebabkan beberapa penyakit bagi manusia, seperti batuk dan flu. Bukan hanya manusia, hewan-hewan juga terkena dampak. Hewan anjing misalnya, mereka mengalami seperti flu serta sampai mengalami kelumpuhan. Yang ditakutkan adalah cuaca panas dapat menyebabkan bangkitnya virus-virus atau bakteri berbahaya, yang sudah lama terkubur.

Bukan hanya manusia saja yang mulai beradaptasi dengan cuaca panas. Tumbuh-tumbuhan pun ikut beradaptasi. Pohon-pohon menggugurkan daunnya, hanya untuk memperlambat penguapan agar tidak kehilangan air terlalu banyak. Seharusnya pohon-pohon sudah tahu, bahwa daun-daun hijau akan segara tumbuh pada musim hujan, namun hujan juga tak datang.

Sebagian masyarakat NTT mengalami kesulitan pada sektor pangan. Salah satunya pisang, di kabupaten Ngada termasuk salah satu daerah penghasil muku (pisang). Setiap tahunnya, pulau Sumba menjadi tujuan pisang-pisang itu dikirim. Selain itu pisang adalah pangan alternatif pengganti nasi. Selain buah pisang, batangnya juga berguna untuk pakan ternak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun