Mohon tunggu...
Macg Prastio
Macg Prastio Mohon Tunggu... Buruh - Blogger

Rakyat Konoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cara Beternak a la Masyarakat NTT

14 Oktober 2023   20:37 Diperbarui: 19 Oktober 2023   04:30 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dengan susah paya lagi mereka mengumpulkan uang, membeli hewan lagi untuk mengisi kekurangan itu. Inilah yang menyebabkan mengapa berternak mandiri masih tetap menguntungkan. 

Karena keluarga atau perorangan yang berternak secara mandiri, bisa menjual hewan ternaknya. Jika mereka tidak mengalami, upacara adat, keagamaan, dan syukuran di sepanjang tahun itu.

Walaupun beternak secara mandiri, sekarang pakan ternak tidak hanya terdiri dari batang pisang yang dicincang, atau kelapa dan umbi-umbian, yang di ambil dari kebun sendiri. 

Tetapi harus ada juga pakan tambahan, agar supaya hewan ternak cepat besar dan gemuk. Masyarakat harus mengeluarkan uang, 500-san lebih, untuk membeli pakan seberat 50kg. 

Dengan berbagai jenis angka yang tertulis pada karung dan kegunaannya masing-masing. Di tambah lagi berbagai macam dedak seperti dedak jagung, dedak padi, atau dedak ikan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Tidak peduli bahwa, mereka seorang pegawai, pengusaha, guru, atau pekerja lepas. Sesibuk-sebuknya mereka, tetapi mereka tetap meluangkan waktunya untuk beternak, sekalipun hanya satu atau dua ekor saja. 

Karena semuanya berkat dorongan bahwa, mereka akan mengalami kesulitan suatu hari nanti. Jika tidak ada kebutuhan untuk keperluan mereka, maka mereka akan menjualnya bagi yang membutuhkannya. Mulai dari anakan babi sampai yang siap untuk dipotong. Berlaku juga untuk sapi dan kerbau.

Penjualan kini bisa sangat cepat dan mudah karena menggunakan media sosial. Atau dengan cara tradisional yaitu, dari satu orang ke satu orang lainnya. 

Dengan satu atau dua foto dan video, bisa meyakinkan para calon pembeli dari daerah lainya, yang tersebar di berbagai grup Facebook dan Whatsap. 

Mengapa begitu unik saya mengangkat hal ini, karena bukan masyarakat NTT khususnya masyarakat Ngada memiliki peternakan berskala besar atau kecil. 

Tetapi terletak pada kemandirian mereka.  Memang berternak mandiri ini sanggatlah kecil, namun jika digabungkan maka skalanya bisa sangat besar. Tanpa kita sadari perputaran ekonomi dari penjualan hewan ternak dan pakan ternak, bisa membantu perekonomian negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun