Mohon tunggu...
Sang Santri
Sang Santri Mohon Tunggu... Guru - Santri suka menulis

Menulis sebagai hobi, bermanfaat sebagai harapan, sekses semoga terwujud

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro Kontra Profesi Guru

21 November 2018   09:09 Diperbarui: 21 November 2018   15:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buat apa menyengaja miskin untuk zuhud, jika membuat kita rakus dan meminta belas kasihan orang. Syekh syadili seorang wali Allah yang kaya raya pernah berkata kalau aku miskin seakan keadaanku berkata ana miskin tarhamuni (saya miskin. Belas kasihi aku, saya kutip dari mauidhoh kyai said aqil siroj). 

Oleh karena itu yang diperlukan adalah melatih hati agar tidak terjerumus menduniakan ilmunya. Sesuatu yang sungguh tidak mudah. Sampai Guru kami yai makmun ahmad alm dulu setiap kali menerima uang dari madrasah selalu menangis dan berdoa agar keikhlasan beliau  tidak hilang. Sesuatu yang harusnya kita contoh.

Jadi. Perlu di garis bawahi bahwa apa yang saya tulis ini tidak kemudian berhenti pada kebolehan menerima uang bagi guru. Namun masih berlanjut boleh asal uang tersebut tidak kemudian membutakan mata dan mencondongkan hati guru pada dunia. maka wajib bagi guru selalu usahakan dan melatih hati. 

Berbarengan dengannya terus menambah ilmu tentang bagaimana melatih hati.  Bagi saya inilah jalan yang yang paling tepat untuk mengikhlaskan niat. Bukannya menghindar. Walaupun boleh juga menghindar. Semoga kita yang bercita-cita guru tidak berakhir sebagai sebagai guru dunia yang dilaknat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun