Mohon tunggu...
Sangresi Purba
Sangresi Purba Mohon Tunggu... -

suka bola dan musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabar dari Mas Bejo Al Bathani

24 November 2016   02:26 Diperbarui: 24 November 2016   03:17 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mas Bejo aku tak ingin heran kenapa mas Nugroho bisa begitu, kalo memang bener begitu

Kenapa orang sekelas Boni juga bisa begitu sehingga anak anak NU yang ngaji di dusun dusun merasa terusik.

Aku sebenarnya selalu gagap nulis, bahkan setelah sekian lama sepotong kalimat di Pulau itu 

menjelma menjadi gelombang manusia

Berderak derak dari penjuru negeri

Orang orang saling waspada

kau, dia, mereka itu temanku atau bukan

Saudaraku, tetanggaku atau bukan 

Apalagi memang telah lama kita sudah terbiasa lampiaskan

caci maki dan sumpah serapah bahkan untuk hal yg sepele

Para aparat negara dan orang orang yang dipemimpinkan 

Sibuk tak alang kepalang tapi tak memutuskan apa apa

Orang orang lemah itu diam

Para sesepuh di dusun dusun itu diam

Bukan karena mereka tak menyesali kenyataan 

Tapi menjaga agar sepotong kalimat itu tak menjadi amuk

Yang mereka tahu ini semua baru tsunami kecil

Mereka bisa merasakan kenapa orang orang pinter 

orang orang cerdik pandai itu mudah kepleset pleset

Siapa yang memelesetkan mereka

Kalo huruf .... kata .... kalimat bisa mempermalukan diri 

Kalo kehebatan dan sepenggal ucapannya bisa membunuh martabat

 Itu hanya mungkin terjadi ketika tanpa kita sadari kita sudah sekian lama melampaui batas

sudah sekian lama kelewatan

Rasanya taklah mungkin sepotong kalimat itu menjadi tsunami

Tsunami hanya mungkin kalau dipicu oleh gempa tektonik

Gempa itu hanya berangkat dari ketidak seimbangan geologis

Ketidak seimbangan itu tak akan bisa terbendung

Tak akan bisa terbendung lagi

Tak akan bisa

Tak akan bisa

Tidak oleh konstitusi, undang undang, sistem ekonomi dan demokrasi kita ini

Tidak juga oleh para yang kita pemimpinkan

Biarpun tak akan terbendung lagi

Jangan ucapkan akan ada tsunami yang lebih besar

Karena itu bisa dikatakan makar

Salam ... Salam ... Salam ... Semoga selamat dan damai bagi kita semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun