Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... -

Berkelana dari waktu ke waktu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Mengejar impian tak akan pernah berakhir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milikilah Aset Produktif sebanyak mungkin, Jangan hanya Aset Konsumtif

16 September 2017   20:54 Diperbarui: 16 September 2017   20:59 4405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : bisnisdaricar3i.weebly.com

Saya mengerenyit, mengerutkan dahi waktu mendengar perkataan Fandi.

Kok bisa dia berpikiran sempit seperti itu!

Apakah mobil melambangkan simbol kemakmuran?

Padahal mobil yang dipunyai masih dalam proses kredit kepemilikan!

Saya melihat para orang sukses nan kaya tidak mementingkan soal ada mobil atau tidak.

Mereka lebih memikirkan bagaimana aset produktif mereka semakin bertambah dengan membuka bisnis baru, membangun rumah kos-kosan, membeli sarang burung walet, atau berinvestasi bareng teman di bidang bisnis kuliner atau yang sejenis.

Dan yang terlebih penting, bermanfaat bagi orang lain juga.

Mobil, meskipun sudah butut, kalau masih berfungsi dengan baik, bagi mereka sudah cukup.

Bukan mobil yang membuat kita bergengsi, namun yang membuat kita bergengsi adalah aset yang kita punyai, sehingga kita bisa bebas waktu dan bebas finansial.

Begitu kalimat dari salah seorang pengusaha yang saya kenal di Samarinda.

Secara finansial, dia mempunyai ragam usaha, mulai dari bisnis kuliner (kafe, bakery), event organizer, mini market, toko sepatu, sehingga dia bisa mendapatkan banyak penghasilan dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun