Apakah keputusan ini benar atau memang ada yang melakukan intervensi tertentu dan berdampak sistematis kepada lebih 7 BUMN yang mengalami kerugian?
Jawaban ini ditunggu oleh publik dan masyarakat. Sebab, bila BUMN telah mulai goyang dan satu demi satu ambruk. Maka Indonesia akan resesi dimulai dari pelaku besar bisnis yakni BUMN.Â
Sebab, pilar utama ekonomi secara makro adalah BUMN, sedangkan secara mikro tetap pelaku UMKM yang penah menjadi penyelamat ekonomi sektor bawah.
Sedikit data tentang kerugian BUMN di era Kepala Negara dan Pemerintahan Jokowi, Pertama PT Krakatau Stell Tbk akhir tahun 2018 memiliki utang sebesar USD 2,49 miliar atau Rp. 35,22 T dengan kurs Rp. 14.100.Â
Selanjutnya, PT. PLN Tbk yang memiliki utang sebesar Rp. 394,18 T, kemudian PT. Waskita Karya Tbk memiliki utang perusahaan Juni Rp. 103,719 Triliun.
Dan bila dideret maka akan terlihat bahwa utang ini sagat menakutkan. Apalagi IMF dan Bank Dunia telah memberikan peringatan tentang perlambatan ekonomi dunia. Termasuk dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina. Dan posisi Indonesia berada ditengah antara AS dengan Cina.
Hal ini bukan cubitan kecil bagi perekonomian Indonesia. Tapi pukulan bertubi-tubi dari "gunung es" utang BUMN dan Surat Utang Negara penambal defisit APBN. Dan ancaman resesi ini tidak lagi berada di pelupuk mata Presiden, namun telah berada di bawah dagu Kepala Negara dan Pemerintahan Jokowi di periode kedua.
Sedangkan menurut tamsil yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo waktu pelantikan menamsilkan dengan 'perahu', maka ini adalah puncak kecil dari gunung es besar. Sedangkan masih ada puncak gunung es lainnya yang merusak dinding perahu ekonomi Indonesia.
Sedangkan dari dalam, koruptor dengan kemampuan kejahatan kerah putih sedang menikmati "penjarahan" APBN yang mempercepat karam kapal Ekonomi Indonesia. Semoga Tidak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H