Republik Tembakau adalah brand usaha yang dikembangkan oleh Firdaus. Aktivitas Republik Tembakau adalah menciptakan mata rantai usaha agro wisata pertanian tembakau organik. Dimana menjadi tempat pelatihan, produksi olahan pertanian tembakau dan tanaman lain. Disamping itu juga sebagai tempat wisata berbasis budaya ala pertanian organik terpadu. Inilah cita-cita yang ia lukiskan.
Bertemu dengan Firdaus di Rumah Pencerahan Anak Rantau Minangkabau di Palmerian dan berlanjut di kantor jurnal social security di Depok. Pertemuan yang mengupas tentang bagaimana mensejahterakan petani, menjadikan petani memiliki nilai tambah dari berbagai usaha pertanian, termasuk tanaman tembakau dan produk turunan yang dimiliki oleh masyarakat, dan bukan korporasi.
Dalam dua kali pertemuan, kegelisahan tentang kesejahteraan petani tembakau dan kedaulatan diurai dari hulu sampai hilir. Hal ini berguna untuk melihat sisi mana yang mesti dikerjakan telebih dahulu. Produk akhirnya adalah petani tembakau memiliki kemampuan untuk memproduksi kretek berbasis tembakau organic dan produk turunan.
Sebelumnya Firdaus mencoba untuk menciptakan produk akhir dari tembakau berupa rokok. Namun, ia mesti melewati jalan terjal dan penuh dengan intrik persaingan tidak sehat. Sebab bisnis kretek adalah bisnis dengan kapitalisasi besar dan penuh dengan regulasi yang tidak berpihak mengembangkan bagi petani dan usaha umkm berbasis tembakau.
Dalam perjalanan mempelajari peracikan, kualitas tembakau, jaringan distribusi tembakau, sampai kapitalisasi pasar rokok. Ternyata, rokok yang beredar saat ini, memiliki berbagai tamabahan selain tembakau dan cengkeh. Dalam istilah Firdaus adalah Sambal. Sambal inilah yang menjadikan cita rasa rokok dapat berbeda-beda. Sambal-sambal ini bukan berasal dari industri dalam negri dan jaringan pemasarannya dikuasi sedikit orang.
Maka untuk mengurangi ketergantungan dalam sebuah siklus panjang. Terbesit keinginan kuat menjadikan petani bukan sekedar penghasil tembakau. Tanpa ada upaya untuk menjadikan petani memiliki daya tawar dan kekuatan untuk berdaulat dan sejahtera.
Firdaus adalah generasi ketiga dari keluarga petani tembakau di Kab. Sumenep, Jawa Timur. Mewarisi keterampilan turun temurun tentang pertembakaun, mulai dari budidaya, pembibitan dan penjualan produk setengah jadi. Sedangkan produk jadi berupa kretek hampir tidak dimiliki oleh petani.
Disamping itu keluarga beliau juga bagian tak terpisahkan dalam distribusi dari gurita bisnis yang menghasilkan asap kenikmatan dan cukai bernilai ratusan trilyun pertahun. Dari sinilah keyakinan bahwa petani mesti memiliki daya tawar menguat. Beberapa bulan yang lalu, mulai mencari bagaimana bisa menjadikan petani tembakau dapat mengurangi ketergantungan pemasaran, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil.
Republik Tembakau adalah langkah memperjuangkan kesejahteraan dan kedaulatan petani tembakau di kab. Sumenep. Dimulai dari lahan milik keluarga Firdaus dan Desa tempat keluarganya berasal.
Disisi lain, tembakau adalah tanaman primadona dan memakan waktu 3-4 bulan untuk menghasilkan daun tembakau sampai pada proses pengeringan. Sedangkan pada sisi hulu bisnis budidaya petani tidak memiliki keterampilan untuk menghasilkan bibit berkualitas bagus.
Sedangkan dari sisi pengolahan lahan pertanian baik untuk tembakau, jagung dan tanama palawija masih menggunakan pupuk kimia dan pertisida. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan humus tanah. Sedangkan secara kasat mata, tingkat produktifitas petani dalam mengusahakan tembakau, jagung dan lainnya semakin menurun.
Kemerosotan kualitas tanah, melahirkan banyak lahan yang tidak produktif lagi setelah beberapa tahun digunakan oleh petani.
Disisi lain, petani tembakau, tidak memiliki daya tawar terhadap industri rokok terhadap harga. Bila jaringan tengkulak besar membutuhkan pasokan banyak, maka tahap awal harga akan tinggi, biasanya hanya berlangsung 2-4 kali pengiriman. Untuk selanjutnya harga jatuh perlahan tanpa ada negosiasi antara petani dengan tengkulak besar.
Dari mata rantai dan system yang telah berkembang. Firdaus mencoba untuk melakukan pemberdayaan lewat mendirkan KUBE Tembakau Organik. KUBE ini menjadi sebuah kekuatan bersama petani untuk melakukan perbaikan kesejahteraan dan kedaulatan untuk melahirkan produk jadi.
Langkah awal untuk mewujudkan Republik Tembakau adalah melakukan pelatihan pembuatan pupuk organic majemuk lengkap. Manfaat dari ini adalah petani yang bergabung dalam KUBE memiliki kemampuan untuk memperbaiki kualitas tanah yang telah kurus. Selanjutnya adalah keterampilan membuat anti hama berbasis bahan organik.
Langkah kedua untuk mesejahterakan petani memulai usaha pembibitan tembakau sendiri. Hal ini untuk menjaga kualitas bibit tembakau yang digunakan oleh petani.
Untuk langkah ketiga adalah membangun kapasitas produksi dengan standar produk tembakau organik. Kapasitas produksi ini menjadi kekuatan bersama petani tembakau untuk menghasilkan tembakau terbaik dan sekaligus tanaman jagung dan palawija bersantar organik.
Sedangkan dalam sisi keuangan menggunakan skema plasma syariah. Dimana KUBE Tembakau organik menjadi holding bagi KUBE berdasarkan jenis produk. Dimana dalam menjalan usaha menggunakan akad-akad mua’amalah. Diantaranya kerjasama bagi hasil antara petani dengan KUBE. Hal ini menjadikan siklus keuangan mengikuti kapasitas produksi dan periode produksi yang tetap. Bila menggunakan skema pinjaman perbankan maka alur pembayaran cicilan tidak bisa dicover dengan usaha pertanian tembakau dan palawija yang amat bergantung dengan kondisi cuaca dan siklus usaha yang naik dan turun.
Jalan untuk mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan petani tembakau di kab. Sumenep butuh waktu, pengorbanan, pembinaan, pemberdayaan. Dalam diskusi yang panjang, maka untuk terwujudnya Republik Tembakau membutuhkan waktu 5 tahun.
Ibarat kemerdekaan Republik Indonesia dimulai oleh sedikit orang dengan keberanian dan pengorbanan. Begitulah Firdaus mengambil jalan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan petani tembakau di desa ia berasal di Kab. Sumenep, Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H