Sebab pemimpin adalah cerminan mayoritas yang dipimpin. Ia hanya didahulukan selangkah didepan warga, ditinggikan satu ranting diatas kita. Pemimpin itu tidak jauh dari jangkauan masyarakat yang dipimpin. Sebab bila pemimpin telah menjauh dan terjauhkan, maka kita sebagai warga Jakarta sulit untuk melakukan perbaikan dan meluruskan kesalahan langkah kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Soal siapa pilihan kita, dan alasan rasional, emosional ataupun irasional, semua kita pertanggungjawabkan secara jelas untuk lima tahun kedepan sebagai warga Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H