Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengurangi Kerugian 12 Miliar dari Pencemaran Danau Maninjau

3 September 2016   23:01 Diperbarui: 4 September 2016   21:43 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum masa habis pemerintahan Ir. Indra Catri, M.Si berkomitmen untuk menjadikan kawasan salingka danau maninjau sebagai kawasan pertanian organik. Dimana target berupa:

  • Mengurangi pencemaran tanah akibat dari penggunaan pupuk non organik, pertisida, herbisida yang membunuh mikro organisme pada lahan areal persawahan masyarakat di Sembilan nagari di Kecamatan Tanjung raya. Pencemaran lahan pertanian dan residu yang tertinggal dan terbawa ke danau dapat di kurangi dengan mereklamasi persawahan masyarakat.
  • Mengurangi pencemaran dari ladang masyarkat sekitar danau maninjau dan perambahan lahan perladangan baru. Seiring seringnya tubo datang dan merugikan masyarakat pembudidaya jaring apung dan membaiknya hasil komoditi perkebunan, maka ada proses pembukaan ladang baru. Hal ini, menambah erosi dan pengurangan debit air danau maninjau.
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat petani dengan memindahkan pabrikasi Pupuk Organik Majemuk Lengkap, Anti hama organik, pabrikasi pakan ikan organic dan hasil pertanian dan perkebunan organik untuk jangka waktu 5 tahun. Pendekatan yang digunakan adalah pembentukan KUBE berbasiskan komoditi yang dikerjakan oleh masyarakat.

Percontohan pola organik untuk perkebunan oleh KUBE Abenk
Percontohan pola organik untuk perkebunan oleh KUBE Abenk
Proses ini telah dimulai dari Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya dengan pelopor Keluarga Pak Khudri dan Ibu Fitri beserta 3 orang dara. Langkah awal adalah membentuk KUBE Abenk yang memfocuskan diri pada pembuatan Pupuk Organik Majemuk Lengkap, Anti Hama Organik dan aplikasi peremajaan tanaman Kakao dan Kopi. Hal ini berkaca bagaimana mempopulerkan Keramba Jaring Apung dulunya. Sebab masyarakat membutuhkan contoh nyata perbaikan ekonomi dari pendekatan baru.

Sedangkan dari sisi penguatan keuangan dari KUBE nantinya bekerjasama dengan BMT Agam Madani pada setiap nagari di seluruh Kecamatan Tanjung Raya. Sedangkan pemerintah Kab. Agam diharapkan membentuk Badan Usaha Milik Daerah, dan Pusat Penelitian dan Pembenihan untuk ikan. Sedangkan untuk pengembangan kawasan tanaman organik dibangun oleh Gerbang Organik Pusat Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Bioteknologi NT 45 berbasis kerjasama saling menguntungkan antara KUBE, Pemerintah.

Hasil akhir yang diharapkan adalah perbaikan kualitas tanah, tanaman, perikanan budidaya dan air danau maninjau melalui program Minapolitan Organik dan AgroOrganik Salingka danau Maninjau.

Keramba Jaring Apung Milik Masyarakat di Nagari Tanjuang Sani
Keramba Jaring Apung Milik Masyarakat di Nagari Tanjuang Sani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun