Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Habis Manis Sepah Dibuang Ekonomi Kerakyatan

4 Juni 2014   16:40 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian menjadikan Badan Usaha Milik Negara menjadi Badan Usaha Milik Rakyat, di mana rakyat memiliki saham dan menjadi pemegang saham. Setiap rakyat Indonesia mendapatkan deviden setiap tahun dari saham yang mereka miliki dari BUMN. Dan masih banyak hal yang sederhana kalau memang ingin menjadikan ekonomi rakyat memang milik rakyat dan bukan calon penguasa yang tidak lebih dari Pemimpin Urusan Pelayanan Masyarakat Indonesia.

Karena Muhammad Hatta telah memikirkan masalah globalisasi ekonomi atau paling tidak mengajukan suatu sistem interdepedensi ekonomi Internasional. Dan bukan ekonomi hutang dengan skema bayar pokok dan bunga.

Malangnya penguasa yang mengaku berjuang untuk rakyat, sedangkan kekayaannya melampaui makan 1.000 orang masyarakat dalam sehari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun