Mohon tunggu...
Sang Nanang
Sang Nanang Mohon Tunggu... -

Manungso tan keno kiniro!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balik Tragedi WTC 11 September 2001

11 September 2014   15:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:01 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Tuhan mentakdirkan Phillip selamat dari Tragedi 911. Dalam masa karir selanjutnya ia sukse menjadi seorang millyuner yang kemudian banyak mendermakan hartanya untuk misi kemanusiaan. Ia sadar betul bahwa supremasi WTC atas ekonomi dunia, langsung maupun tidak langsung telah merampas hak hidup banyak manusia di belahan bumi yang lain. Atas kekaguman dan rasa hutang budi terhadap Abe, ia sangat percaya dengan the power of giving.

Meski ia bukan seorang muslim, ia menjadi pengamal sedekah dan infak. Iapun sangat percaya bahwa para muslim pelaku pengeboman WTC hanyalah oknum teroris yang sama sekali berperilaku dengan nilai ajaran Islam yang sejati. Islam tidak pernah mengajarkan tindak teror. Islam bukanlah terorisme. Sebuah aksi teror adalah tindakan apapun yang melukai nilai peri kemanusiaan, siapapun pelakunya. Muslim dan Islam tidak bisa dikatakan sebagai teroris atau terorisme hanya karena ada oknum ummatnya yang melakukan tindakan teror.

Delapan tahun berlalu meninggalkan luka dan derita pagi para keluarga korban Tragedi 911. Michael Jones, suami Joanne hanyut dalam dendam kepada setiap muslim, kepada Islam. Pada saat terkabar akan dibangunnya sebuah masjid di Ground Zero, lokasi bekas WTC beridiri, ia menjadi koordintor aksi demo penolakan rencana tersebut. Baginya Islam telah merenggut orang dicintainya. Apapun yang berkaitan dengan Islam dibencinya mati-matian.

Di sisi lain, Azima istri Ibrahim Hussein, terpuruk dalam depresi ketersudutan stereotip Islam adalah terorisme, muslim adalah teroris. Ia menjadi korban masyarakat yang sinis memandang para muslim atas nama Islamphobia yang berkembang semakin akut. Ibunya, orang tua kandung yang tersisa sepeninggal ayahnya, yang seorang katholik alim, juga menjadi pengutuk Islam. Ia yang sebelumnya sudah merasa kehilangan anaknya yang terengkuh keimanan agama lain menjadi semakin tertekan hingga menderita alzaimer akut. Demi kecintaan akan ibundanya, Azima terpaksa menyamarkan hijabnya di bawah sebuah wig rambut palsu dalam kesehariannya. Sebuah pilihan hidup yang teramat berat.

Delapan tahun berlalu, Tuhan mengutus suami-istri Rangga-Hanum yang datang ke Amerika Serikat atas misi dari bosnya masing-masing. Melalui takdir Tuhan yang berliku, pada acara penobatan CNN TV Heroes, dipertautkanlah Phillip, Azima dan Michael. Melalui kisah pengakuan jujur mengenai latar belakang Phillip memilih jalan kedermawanan, hati Michael yang dibalut kebencian terhadap Islam luluh. Dendam kesumat di hatinya lenyap sudah. Dari kisah yang sama, Azima menemukan serpihan penggal akhir hayat Abe yang tetap kaffah menggenggam Islam. Mereka ditautkan dalam tali kasih cinta sejati indahnya persaudaraan anak manusia.

Di mata Hanum-Rangga, rekonsiliasi tersebut adalah sebuah keajaiban, bahkan mukjizat. Delapan tahun kesalahpahaman masyarakat barat terhadap Islam dijawab dengan tuntas oleh Tuhan melalui Azima, Phillip, dan Michael. Islam menampakkan cahaya rahmatan lil 'alamin-nya. Islam yang cinta damai sebagaimna makna kata islam itu sendiri.

Keajaiban, ya sebuah mukjizat yang ditampakkan oleh Sang Maha Penuh Misteri. Peristiwa penampakan mukjizat itu bagaikan terbelahnya rembulan sebagai mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad sebagai jawaban kesangsian para kafir akan dakwah dan risalah yang diembannya.

Penggalan kisah di atas merupakan bagian kisah Bulan Terbelah di Langit Amerika. Sebuah buku novel yang sangat inspiratif karya suami-istri Hanum Rais - Rangga Almahendra. Sebagai kisah yang digali dari perjalanan di New York dan Washington, Hanum ingin melanjutkan kembali misi menjadi agen muslim yang baik sebagaimana ditulisnya dalam kisah 99 Cahaya Islam di Eropa yang dituliskannya sebelumnya. Bagi mereka, kesalahpahaman bahkan kebencian masyarakat barat terhadap Islam tidak lepas dari akhlak ummat Islam. Jika setiap ummat Islam mengemban misi untuk menampilkan keluhuran akhlaknya, pasti masyarakat barat akan paham bahwa Islam sama sekali bukan terorisme, bahkan ajaran Islam sangat menentang tindakan teror siapapun pelakunya. Dengan demikian Islam akan nampak sebagai cahaya rembulan yang teduh, Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Buku Bulan Terbelah di Langit Amerika menjadi salah satu berlian berharga yang dapat memancarkan cahaya Islam ditengah gelombang jaman yang memandang Islam dan Kanjeng Nabi Muhammad dalam kelamnya kesalahpahaman atas nama fanatisme agama yang sangat sempit. Islam adalah rahmat bagi semua ummat manusia. Buku menjadi salah satu rujukan mengenai bagaimana bersikap sebagai agen muslim yang baik. Monggo dibaca kisanak.

Ngisor Blimbing, 6 September 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun