3. Perang Dunia I: Perang Dunia I berdampak besar pada kesultanan. Kesultanan Utsmaniyah memilih untuk bersekutu dengan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria) dan akhirnya kalah dalam perang tersebut. Konsekuensinya, kesultanan kehilangan sebagian besar wilayahnya dan mengalami kerugian besar secara politik, ekonomi, dan militer.
4. Munculnya Nasionalisme: Pada saat yang sama, munculnya gerakan nasionalisme di dalam wilayah-wilayah kesultanan, seperti gerakan kemerdekaan nasional di Yunani, Serbia, Bulgaria, dan Albania, melemahkan persatuan kesultanan.
Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah
Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah berlangsung secara bertahap setelah Perang Dunia I. Pada tahun 1922, Sultan Mehmed VI diusir dari Istanbul, dan Kesultanan Utsmaniyah secara resmi dihapuskan pada tahun 1923 dengan pendirian Republik Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatrk.
Dampak Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah
1. Pembentukan Negara-Negara Baru: Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah mengakibatkan pembentukan negara-negara baru di wilayah bekas kekhalifahan, seperti Turki modern, Suriah, Irak, Lebanon, Yordania, Palestina, dan negara-negara di wilayah Balkan.
2. Perubahan Politik dan Sosial: Pembentukan Republik Turki modern di bawah Atatrk menyaksikan perubahan besar dalam politik, sosial, dan budaya di Turki, termasuk sekularisasi dan modernisasi negara.
3. Pembagian Wilayah: Wilayah-wilayah bekas kekhalifahan yang dikuasai oleh kekuatan-kekuatan kolonial Eropa juga mengalami pembagian dan perubahan signifikan yang membentuk kembali peta politik Timur Tengah dan Eropa Tenggara.
4. Pengaruh Terhadap Dunia Islam: Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah merupakan peristiwa penting dalam sejarah dunia Islam. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang peran Islam dalam politik modern dan menandai akhir dari era kekhalifahan Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H