Kami berharap kebenaran ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memproduksi asap cair tempurung kelapa secara massal dalam skala besar untuk dibagikan gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, sebagai obat herbal untuk mencegah dan mengobati rakyat dari infeksi Covid-19. Terlebih mengingat biaya pengadaan bahan bakunya murah dan produksinya mudah, cukup menggunakan mesin produksi sederhana skala usaha rumah tangga dengan melibatkan petani dan pemuda desa di daerah penghasil buah kelapa.
Namun sayangnya, hingga hari ini di tengah memuncaknya jumlah rakyat yang menjadi korban pandemi Covid-19, belum ada satu pun pejabat yang kami ketuk hatinya tergugah dan berinisiatif untuk memproduksi asap cair tempurung kelapa dalam skala besar dan membagikan gratis kepada rakyat Indonesia.
Bapak Presiden yang kami teladani,
Perlu kami sampaikan, bahwa minuman herbal asap cair tempurung kelapa yang kami bagikan gratis kepada masyarakat selama ini diproduksi oleh petani dan pemuda desa di bawah pengawasan Bapak Ir. Surono Danu, tokoh pertanian dan tanaman obat Indonesia, sosok yang Bapak Presiden kenal baik jauh sebelum Bapak menjabat Walikota Surakarta. Bapak Surono Danu lah yang selama ini menginisiasi dan memasyarakatkan asap cair tempurung kelapa sebagai herbal untuk mencegah dan mengobati warga dari infeksi Covid-19. Selama lebih dari 30 tahun, Bapak Surono Danu bekerja mendampingi petani tanpa lelah dan pamrih dalam bentuk apa pun. Bahkan sampai dengan hari ini, Bapak Surono Danu masih tinggal di rumah sederhana yang sama dan mengendarai sepeda motor, agar dapat terus bekerja bersama petani tanpa jarak yang membatasi.
Dari Bapak Ir. Surono Danu, Â kami mengetahui bahwa asap cair tempurung kelapa sudah berabad-abad dikonsumsi nenek moyang bangsa Indonesia sebagai minuman herbal antivirus dan bahan pengawet makanan alami, sehingga tak perlu dikhawatirkan penggunaaanya untuk mencegah dan mengobati warga dari infeksi Covid-19 sepanjang dikonsumsi sesuai aturan pakai. Sejauh ini belum ada bukti efek samping bagi tubuh manusia yang mengonsumsi asap tair tempurung kelapa, sebaliknya justu badan merasakan lebih sehat dan fit, bahkan mampu menyembuhkan warga terpapar Covid-19 dalam waktu 2 hari. Dalam hal ini, waktu yang dibutuhkan untuk pengobatan dari infeksi Covid-19 menggunakan obat herbal asap cair tempurung kelapa tergantung kondisi fisik dan penyakit penyerta dalam tubuh korban masing-masing. Pengalaman kami membuktikan waktu tercepat adalah 6 jam dan waktu terlama adalah 5 hari.
Bapak Presiden yang saya banggakan,
Satu-satunya harapan kami hanyalah Bapak Presiden yang kami yakini terus bekerja keras memutuskan dan berbuat yang terbaik untuk keselamatan rakyat, bangsa dan negara dari pandemi Covid-19. Kami berharap Bapak Presiden mempertimbangkan saran kami, bahwa untuk mengakhiri pandemi Covid-19 tak cukup menggunakan sumber daya tenaga kesehatan, TNI/Polri dan jajaran pemerintah pusat hingga daerah yang terbatas, terlebih mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terancam nyawanya dari paparan Covid-19 adalah sebanyak 271 juta jiwa. Kita semua memahami, virus corona menyerang tanpa kenal usia dan batas negara atau desa. Semua warga negara Indonesia kini sedang terancam nyawanya.
Terlepas dari kontroversi asal-usul virus corona, berasal dari binatang atau buatan manusia, kenyataannya adalah dunia dan Indonesia sedang menghadapi perang dunia ke-III berupa perang biologi melawan musuh yang tak terlihat yakni virus corona yang mengancam keselamatan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya Bapak Presiden mengerahkan seluruh kekuatan komponen bangsa untuk membuktikan kecintaan kepada bangsa dan dan negara Indonesia, dengan melalukan aksi bela negara sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-masing.
Dalam hal ini, terutama mengerahkan pemuda bangsa sebagai komponen cadangan strategis bela negara tanpa harus seluruhnya mendapatkan latihan dasar militer terlebih dahulu, karena musuh yang kita hadapi adalah virus corona. Para pemuda bangsa dapat berperan serta dalam pencegahan dan pengobatan warga yang terpapar covid-19, dengan bekerja bersama petani memproduksi dan mendistribusikan obat herbal asap cair tempurung kelapa kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Kita semua bangsa Indonesia perlu kembali mengenang kisah heroik, bagaimana ayahanda veteran pejuang di seluruh Indonesia bersatu bersama rakyat merebut kemerdekaan RI dengan menggunakan senjata seadanya, termasuk bambu runcing. Kisah ini adalah fakta sejarah yang dapat kita jadikan rujukan untuk tak mempersoalkan senjata yang digunakan untuk menumpas Covid-19, termasuk penggunaan obat herbal yang telah terbukti efektif menjadi senjata biologi untuk mencegah dan mengobati dari infeksi Covid-19.
Sebaliknya, kami berharap Bapak Presiden menggunakan momentum memuncaknya jumlah korban pandemi hari-hari ini untuk mengerahkan seluruh kekuatan rakyat, terutama petani dan pemuda desa, untuk memproduksi obat herbal asap cair tempurung kelapa dalam skala besar dan mendistribusikan secara masiv kepada rakyat Indonesia.