Ia menekankan bahwa pendekatan ini relevan, terutama di era di mana generasi Z mulai memegang peranan penting dalam dunia kerja.
Kompol Sandy Budiman juga berbagi rencana kerja sama dengan Indosat, salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Melalui Sales Corporate-nya, Ibu Reta, Indosat menunjukkan ketertarikannya untuk mendukung konsep yang diajukan Kompol Sandy.
"Saya melihat ada potensi besar dalam kolaborasi dengan Indosat untuk mendukung implementasi ide-ide seperti Electronic Policing dan Music Policing. Inovasi ini bertujuan menciptakan pendekatan yang lebih kreatif dalam memberantas kejahatan," jelas Sandy.
Kompol Sandy Budiman yang dikirim ke Program JICA 2017 di Tokyo dan Hiroshima, Jepang mengatakan bahwa dirinya ingin mewujudkan konsep Internet Policing.
"Saya ingin mewujudkan konsep internet Policing dan pelopornya sudah ada yaitu Cyber Patrol. Embrionya sudah dilakukan oleh Direktorat Siber Polda-Polda tipe A di Republik ini dan Monitoring Center Bareskrim Polri," ungkapnya.
Ia menyebut pengalaman selama dua bulan tersebut sebagai salah satu pijakan dalam mengembangkan ide-ide inovatif.
Sebagai mahasiswa S3 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sekaligus penerima beasiswa dari Eka Tjipta Foundation, Kompol Sandy berkomitmen mendalami nilai-nilai Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya) dan Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).
Komitmen ini ia terapkan dalam menciptakan solusi kreatif yang relevan dengan perkembangan zaman.
"Saya percaya, kolaborasi dengan masyarakat dan semua pihak akan menghasilkan solusi inovatif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Mari kita wujudkan visi ini bersama demi kemajuan bangsa," tegasnya.
Kompol Sandy Budiman juga mencetuskan teori mengenai konsep negara dan polisi yang satu sama lain tak dapat dipisahkan.
"Jika ingin melihat suatu keadaan suatu bangsa maka lihat keadaan polisinya, Polisi menjadi cermin sebuah negara" ujar Sandy dalam catatan teorinya, Budiman, Sandy: 2024.