Jakarta - Musisi sekaligus polisi, Komisaris Polisi (Kompol) Sandy Budiman baru saja merilis lagu berjudul "Hanya Aku." Lagu ini terinspirasi dari konsep komunikasi antara Tuhan dan umat-Nya, membawa pesan yang menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang memerlukan perhatian penuh dari manusia.
"Bukan berarti saya merasa jadi Tuhan, tapi lagu ini menggambarkan Tuhan yang meminta perhatian penuh dari umat-Nya," ujar Sandy Budiman lewat sambungan telepon.
Lagu tersebut awalnya diunggah di YouTube pada 17 Agustus 2019, namun sang musisi merasa hasilnya belum maksimal dan menghapusnya dari Youtube meski mendapat jumlah penonton yang lumayan.
Sejak itu, ia terus mengembangkan lagu ini agar bisa lebih baik dan sesuai dengan harapannya.
"Menurut saya, lagu ini bagus, banyak orang juga yang berpendapat begitu," tambahnya.
Lagu "Hanya Aku" dianggap fleksibel dalam interpretasi, baik sebagai karya religi maupun sekadar karya musik dengan makna mendalam.
"Ini doa umat kepada Tuhan, dan Tuhan yang merespons," ujarnya.
Selain membahas karyanya, ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap perlindungan hak cipta di Indonesia. Ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan hak cipta agar karya musisi lebih dihargai.
"Hak cipta sudah diatur di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, yang juga mengadopsi aturan internasional. Hak cipta ini eksklusif, hanya pencipta atau pemegang hak yang dapat menggunakannya," katanya.
Sebagai contoh, ia menyinggung kasus Ahmad Dhani yang membatasi penggunaan lagu Dewa 19 oleh Once tanpa izin eksklusif, yang merupakan salah satu bentuk perlindungan hak cipta.