Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Kesah Samar

8 Juli 2024   20:48 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iStock


Perempuan introvert itu bernama Samar. Samar memiliki kemampuan melihat alam bawah sadar. Samar dikelilingi orang-orang yang sudah meninggal dan meminta pertolongan kepadanya. Samar tak bisa berbuat apa-apa kecuali menyendiri dalam ketakutan.

Dalam ketakutan teramat sangat, Samar berusaha memberanikan dirinya untuk menatap wajah sahabatnya, Puspa yang meninggal secara tragis.

Puspa meminta pertolongan kepada Samar untuk memberitahukan ke polisi, jika pembunuh dirinya adalah Abimanyu, kekasihnya sendiri.

Namun Samar takut untuk menyampaikan pesan Puspa tersebut. Ada keraguan membekap di benak Samar atas pengakuan Puspa. Pasalnya, Abimanyu yang gencar mendekatinya, adalah sosok pria yang baik yang Samar kenal.

"Percaya padaku, Samar," kata Puspa.

Sesaat Puspa menghilang dari pandangan Samar.

Selang beberapa menit setelah menghilangnya Puspa, tiba-tiba dari plafon rumah Samar muncul sosok mengerikan. 

Sosok itu, kendati tak bisa dikenali lagi lantaran wajahnya sudah hancur, namun Samar masih mengenal betul suaranya, suara Abimanyu.

"Kamu membunuh Puspa," kata Samar.

"Puspa yang mendorongku ke jurang," balas Abimanyu sambil merintih kesakitan.

*****

Pada sebuah pemakaman umum

Setangkai mawar merah tergeletak di bawah nisan bertuliskan "Samara Iswari Jatningrum". Perempuan serba hitam yang meletakan setangkai mawar itu, tampak dari belakang melangkah meninggalkan pusara.

******

Kisah Kesah Samar Dimulai

Samar diantar Mirah, sepupunya, ke rumah milik keluarga yang tak pernah ditempati.

Samar memutuskan tinggal sendirian di rumah itu, setelah kedua sahabatnya, Puspa dan Abimanyu tewas secara tragis dan meninggalkan teka-teki atas kematian mereka.

"Aku pulang dulu," ujar Mirah meninggalkan Samar sendirian.

Samar masuk ke kamar yang puluhan tahun tak pernah ditidurinya. Terakhir, Samar tidur di kamar itu ketika usianya masih lima tahun, saat kedua orangtuanya masih ada.

Samar membuka gorden kamarnya. Suasana di luar kamar yang menghadap kebun tak banyak berubah. Tampak sebuah rumah yang dahulu tak ada, terhalang semak-semak.

Dari jendela kamarnya, Samar masih dapat melihat cukup jelas, ada seorang pria dan wanita di rumah itu sedang menghadap ke arahnya. Yang wanita lalu seperti menyambut kedatangan Samar, melambaikan tangannya. Buru-buru Samar menutup gorden kamarnya, ketakutan.

Hampir dua bulan sendirian di rumah keluarga, Samar kedatangan sahabat dekatnya, Puspa dan Abimanyu.

Samar heran mengapa ia yang tak pernah memberitahukan kepada siapapun mengenai rumah keluarganya yang ditempatinya, tiba-tiba kedatangan dua sahabat dekatnya.

"Kalian tahu dari mana aku disini?" tanya Samar.

"Kamu lupa punya dokter psikiater?" jawab Puspa.

"Mas Danu. Kalian diberitahu dia," kata Samar.

Puspa dan Abimanyu saling melihat, sesaat kemudian keduanya mengangguk ke arah Samar.

Puspa dan Abimanyu sengaja menginap di rumah keluarga Samar, dengan alasan mereka ingin menemani Samar.

Samar yang sudah tahu betul bagaimana Puspa dan Abimanyu menjalin hubungan, hanya dapat diam menyaksikan kedekatan mereka.

Puspa dan Abimanyu sendiri seakan tak menggubris bagaimana perasaan Samar, ketika keduanya bercumbu di kamar sebelah, hingga suara mereka terdengar cukup jelas oleh Samar.

Seminggu bersama Samar, entah apa yang merasuki jiwa Abimanyu, Dia mulai menggoda Samar, tanpa sepengetahuan Puspa.

Samar berusaha kuat tak menggubris godaan Abimanyu. Namun Abimanyu semakin gencar menggodanya. Hingga pada suatu saat ketika Puspa sedang pergi, Abimanyu melukai hati Samar, dengan melakukan aksi tak pantas.

"Aku beritahu Puspa nanti," kata Samar sambil menunjuk Abimanyu.

Namun Abimanyu tak takut. Dia maju dan berbisik di telinga  Samar.

"Beritahu saja. Aku juga akan beritahu ke Puspa kalau kamu menyendiri disini karena takut rahasia kita terbongkar. Masih ingat kamu mengajakku ke hotel saat Puspa tugas ke luar kota!" bisik Abimanyu.

"Waktu itu aku khilaf dan panik!"

"Video ini masih aku simpan," Abimanyu menunjukkan sebuah video ke Samar.

"Oke cukup! Aku diam,"

"Anak pintar," Abimanyu tinggalkan Samar di kamarnya.

Rupanya tak cuma kali itu saja Abimanyu masuk ke kamar Samar saat Puspa keluar. Kejadian serupa terjadi beberapa kali, hingga membuat Samar benar-benar muak.

Sampai pada akhirnya Samar memberanikan diri untuk menghabisi nyawa Abimanyu. Samar mengajak Abimanyu keluar rumah untuk memenuhi hasrat bejat Abimanyu.

Samar berhasil mendorong Abimanyu ke sebuah jurang hingga Dia benar-benar meregang nyawa.

Aksi Samar diketahui oleh Puspa. Puspa pun dengan sangat marah berusaha mendorong Samar. Namun nahas justru Puspa yang tergelincir dan terjun ke jurang bersama jasad Abimanyu.

Setelah peristiwa itu lama berlalu, Samar kerap didatangi arwah Puspa dan Abimanyu. Tak cuma itu, Samar juga jadi bisa melihat mahluk gaib lain, karena sering berkomunikasi dengan kedua sahabatnya.

Namun Samar benar-benar tak kuat lagi menghadapi hal itu. Samar merasa seperti dikejar oleh dosa. Hingga pada akhirnya Samar memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menyendiri di rumah itu.

Setahun kemudian

Mirah tiba di rumah yang ditempati Samar setahun lalu.

"Aku datang Samar, sepupumu yang cantik ini," kata Mirah sambil membuka pintu yang tak terkunci.

Mirah terpaku. Dia mendapatkan Samar tak bernyawa di kamarnya.

******

(Ciledug, 8 Juli 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun