Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rocky Gerung dan Dewa Momos

11 Agustus 2023   19:06 Diperbarui: 11 Agustus 2023   19:07 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: democrazy.id

Rocky Gerung memang acap melontarkan kata dungu yang  memiliki padanan kata bodoh, tolol atau bloon. Ucapan dungu tersebut juga sering ia lontarkan ketika mengkritik Presiden Jokowi.

Bila dikaitkan dengan prilaku, orang dungu tidak memiliki etika karena perbuatannya tidak sesuai akal sehat.

Bila berbicara etika, ada seorang filsuf dalam sejarah filsafat barat yang fokus pada minat utamanya yaitu soal "etika". Dia adalah filsuf Thales.

Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama dan disebut sebagai bapak filsafat. Karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.

Pemikiran Thales ini juga dimasuki ke dalam ranah politik. Namun, pemikiran Thales dalam konteks politik lebih kepada bentuk nasehat yang bijak.

Herodotus pernah mencatat jika Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM.

Dalil etika yang sering diraungkan Rocky Gerung yang merupakan cabang dari ilmu filsafat, seakan menjadi "benteng" bagi pria 64 tahun itu untuk mengokohkan kritikannya ke dalam ranah politik.

Sehingga ketika orang lain meng-counter kritikannya, Rocky Gerung mengembalikan kritikannya itu ke dimensi  filsafat.

Dungu yang berakar pada akal, dalam diskursus filsafat, memang mendominasi hingga ranah terdalamnya.

Kekuatan akal oleh para filsuf dinilai dapat melampaui ketidakmungkinan untuk diketahui, bahkan akal seakan tidak memiliki keterbatasan.

Bahkan ada beberapa filsuf yang tidak mengakui bahwa akal memiliki batas pengetahuan yang didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun