Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Belajar dari Cara Rico Huang Bangkit dari Hinaan Orang Lain

3 Oktober 2021   21:41 Diperbarui: 3 Oktober 2021   21:59 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menceritakan bagaimana dirinya harus terus berusaha menjadi orang sukses lewat berbagai pengalaman pahit yang pernah dilaluinya.

Dari sekian pengalaman pahit itu, Rico menceritakan salah satu yang membuatnya ingin jadi orang sukses ketika rumah orangtuanya di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ludes terbakar. Dari peristiwa itulah cikal bakal Rico bangkit. Saat itu ia masih duduk di bangku sekolah. 

"Sejak SMP sudah mulai usaha. Alasan buka usaha salah satunya karena waktu dulu rumah orangtua di Kebayoran Lama kebakaran. Kejadian itu membuat orangtua tidak bisa memberi uang jajan dan juga kesulitan untuk membiayai uang sekolah saya."

Bukan penyesalan apalagi tangisan, Rico yang sudah tak mendapat uang jajan lagi dari orangtuanya setelah rumah terbakar, kemudian mencari uang jajan sendiri. 

"Dari situ saya akhirnya cari uang jajan sendiri. Cara saya cari uang jajan waktu itu tahun berapa saya lupa, saya pernah jualan nasi uduk, bikin blog juga itu untuk jualan baju di Tanah Abang, jadi MC waktu SMA dan jualan aksesoris handphone ke temen sekolah sama ke guru-guru. Waktu itu lagi jaman Blackberry lagi musim di Indonesia." Kenangnya.

Darah bisnis yang sudah muncul sejak dulu, membuat Rico terus berusaha mencari sela dalam mendapatkan uang. Ia pun sempat berjualan mie ayam, namun hanya bisa berjalan hanya dalam hitungan hari saja.

"Lulus SMA saya jualan mie ayam. Tapi cuma 4 hari tutup dan rugi 15 juta. Saya pikir jualan mie ayam bisa saya lepas dan waktu itu pakai 1 karyawan, itu di daerah Pasar Minggu. Waktu saya lepas, saya ikut pameran ke Surabaya." Ungkapnya lagi. 

Tak ada kata penyesalan di diri Riko. Gagal berjualan mie ayam, Rico mulai menjajal peruntungan lewat usaha jualan aksesoris handphone.  

"Gagal jualan mie ayam saya lanjutin bisnis aksesoris handphone di masa SMA sampai saya kuliah. Saya jualan aksesoris handphone di Kaskus dan OLX. Dari situ orang banyak jadi reseller saya. Saya jalanin sendiri dengan modal sendiri juga. Modal itu dari angkao setiap Imlek saya kumpulin dari kecil. Kebetulan kakak saya punya toko aksesoris handphone jadi saya ambil barangnya dari kakak saya. Lama-lama kakak saranin saya ke Roxi karena dia banyak kenalan orang yang jualan aksesoris handphone. Di Roxi itu saya dapat harga murah dan saya kumpulin dulu." Sambungnya kemudian. 

Bukan hal mudah mengawali usaha dari aksesoris handphone. Di awal menggeluti usaha itu, Rico bahkan harus meninggalkan bangku kuliah lantaran anak buahnya mengkhianati kepercayaan yang telah ia berikan. 

"Saat itu saya sudah punya 2 orang karyawan tapi hasil dari penjualan aksesoris itu saya lihat tidak ada hasilnya karena karyawan menjual diam-diam dari saya. Dari situ saya memutuskan tidak meneruskan kuliah karena teman-teman kuliah saat itu hobbynya jalan terus. Saya kan orangnya gampang terpengaruh sama lingkungan. Akhirnya saya keluar kuliah dan fokus jalanin usaha di rumah dan orangtua setuju. Kebetulan orangtua backgroundnya pedagang jadi mereka terbuka sama saya." Pungkasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun