Biasanya jika sebuah "mata pencaharian" baru sukses meraih keuntungan besar, maka akan muncul "badut penjual balon seikhlasnya" yang lain.
Hal yang sama juga terjadi dengan nasib "ondel-ondel" yang semestinya digunakan untuk acara resmi, kini banyak disewa orang untuk keliling, mengais rupiah demi rupiah.
Pun dengan banyaknya "manusia silver". Boleh jadi si "manusia silver" itu banyak mendapatkan uang, sehingga banyak orang yang kepengen juga mencari uang dengan "mengecat" sekujur tubuhnya.
Kembali lagi ke "badut penjual balon seikhlasnya", saya memang baru kali pertama ini melihat ada profesi semacam itu di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Kalau sekadar badut yang menari diiringi musik sambil keliling, saya sering melihatnya.
Bahkan ada juga "boneka mampang" yang sampai saat ini masih ditakuti oleh anak bungsu saya. Saking takutnya sama "boneka mampang" anak saya kalau diajak makan di pinggir jalan tidak pernah mau dan selalu menangis termehek-mehek he..he...he...
(Ciledug, 22 Juni 2021)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI