Meliput selebriti itu asik. Apalagi dulu ketika media sosial belum menjadi wadah curhat mereka, liputan seleb banyak betul agendanya.Â
Mulai dari nongkrong di studio Domino di sebelah RCTI, lokasi syuting yang banyak di kawasan Jaksel sampai nyelonong dari satu TV ke TV lain, pasti deh kita dapat mewawancarai para selebriti.
Wawancara pun santai karena pertanyaan nggak berat amat. Mulai dari urusan asmara, rumah tangga, anak, hobi dan lainnya yang ringan-ringan.
Saya mulai aktif meliput awal 2000, berarti udah 20 tahunan. Lumayan banyak seleb yang pernah saya wawancara. Dulu, wawancara masih pakai pita kaset. Ada yang ukuran kecil, ada yang besar. Wawancara memakai alat perekam kaset pita untuk media cetak. Media online belum ada. Sedangkan wawancara infotainment untuk TV, dulu memakai kamera seukuran "gaban".
Tapi saya nggak mau ngebahas soal teknik meliput. Disini saya cuma mau mengingatkan diri saya sendiri aja, kalau saya juga bisa disebut sebagai saksi perjalanan selebriti yang dulu masih kecil, sekarang sudah besar-besar. Dulu belum terkenal, sekarang populer. Ya gitu deh.
Nah, pertama saya mau cerita saat meliput penyanyi Krisdayanti yang sekira tahun 2004 menggelar konser di 6 kota selama kurang lebih 20 hari. Bukan soal konser KD yang saya bahas, tapi saya coba mengenang kembali bagaimana begitu harmonisnya KD dan Anang kala itu. Â
Oiya, selama konser itu KD memang mengajak serta Anang dan putrinya Aurel. Nah bicara Aurel nih, waktu itu Aurel masih berusia 6 tahun. Aurel yang dulu masih digendong sayang oleh mimi-pipinya (panggilan KD dan Anang semasa masih jadi suami-istri), eh ngak taunya udah mau menikah sama Atta Halilintar.
Selain Aurel yang waktu itu masih kecil, saya juga sempat mewawancarai Erwin Gutawa. Erwin saat itu saya lihat juga mengajak putrinya Gita Gutawa. Pelantun "Sahabat Kecilku" itu dulu baru berusia 11 tahun, selisih 5 tahun dengan Aurel. Sekarang Gita Gutawa sudah 27 tahun, nggak terasa ya. Sudah dewasa dia.
Bukan hanya Aurel dan Gita Gutawa saja yang saya saksikan dulu masih kecil, saya juga pernah mewawancarai Nia Ramadhani dan Revalina S. Temat saat keduanya menjadi pemain sinetron "Bawang Merah Bawang Putih".
Revalina saat itu masih berusia 19 tahun, sedangkan Nia Ramadhani berusia 14 tahun. Mereka masih imut-imut betul. Saat mewawancarai mereka, saya lumayan grogi karena saat itu keduanya tengah jadi idola berkat sinetron "Bawang Merah Bawang Putih".
Sama seperti mereka yang kala itu masih kecil, dua putra artis Venna Melinda yakni Verrell Bramasta dan Athalla Naufal juga pernah ikut dalam liputan saya di Selangor, Malaysia. Verrel dulu masih berusia sekitar 9 tahun dan adiknya Athalla sama seperti Aurel, baru 6 tahun. Mereka masih lucu-lucunya lho hehehe.
Di samping saya menjadi saksi begitu terhadap seleb yang dulu masih kecil, liputan saya juga mengingatkan akan perjalanan terjal rumah tangga artis.
Saya ingat betul bagaimana tegangnya peristiwa kedatangan aktor Attila Arius Syach ke rumah Wulan Guritno di Pondok Indah. Saat itu Attila dan Wulan memang tengah dalam proses cerai. Attila datang ke rumah Wulan untuk menemui putrinya Shaloom, tetapi di gerbang rumah Attila ditahan ayah Wulan. Attila hanya bisa masuk di pekarangan depan rumah Wulan karena alotnya negosiasi.
Saya yang waktu itu meliput untuk kebutuhan infotainment di RCTI mengawal Attila bernama kameramen dari rumah Attila di daerah Condet. Sampai di rumah Wulan, rupanya Wulan juga dikawal oleh rekan dari media lain. Rupanya kala itu gaya saling "beking" media sudah muncul. Akibatnya, karena saya ada di posisi Attila, Wulan jadi gimana gitu sama saya dan teman kameraman. Befitu juga dengan media yang mengawal Wulan, mereka jadi seperti kurang disukai oleh Attila.
Namun persoalan itu sudah berlalu karena terjadi sudah cukup lama. Wulan pun kini sedang menghadapi cobaan lagi karena lepas dari Attila, Wulan yang bersuamikan Adilla Dimitri tengah menjalani proses cerai yang kali keduanya. Duh Wulan, kamu tuh ya, hehe.
Ketegangan meliput seleb juga pernah saya rasakan ketika saya mewawancarai almarhum penyanyi Rama Aiphama. Waktu itu saya yang ditugaskan untuk wawancara kabar keretakan pernikahan almarhum dengan sang istri, membuat janji wawancara soal keunikan kostum.
Karena temanya soal kostum, almarhum bersedia diwawancarai saat itu di kawasan jalan Margonda, Depok. Sebenarnya ini trik wawancara yang saya dapat dari kawan-kawan.
Usai bertanya soal kostum, di tengah wawancara saya mulai mengulik soal isu keretakan tersebut. Rupanya almarhum tak suka saya menanyakan hal itu karena di awal janji wawancara tentang kostum.
Saya yang harus pulang ke kantor membawa tema wawancara soal isu keretakan, tentunya bersih keras untuk terus mendapatkan jawaban, namun almarhum tak terima dan langsung murka sampai mengancam pimpinan saya di kantor.
Akhirnya keesokan hari, soal isu keretakan pernikahan almarhum ditayangkan dan tentang kostum justru tak disinggung dalam narasi. Saya pun merasa jadi nggak enak hati. Karena saya mengabaikan janji wawancara soal kostum, sebagaimana keinginan redaksi yang mau menayangkan isu keretakan pernikahan almarhum dengan sang istri.
Seleb masih kecil dan sekarang sudah besar serta ketegangan meliput prahara rumah tangga seleb sudah, sekarang saya mau cerita tentang kejadian lucu saat meliput artis.
Saya ingat betul di masa meliput dengan menggunakan kamera tustel. Jaman itu sekelas reporter belum ada ya kamera digital. Apalagi sekarang udah praktis pakai HP.
Alkisah nih saya bersama teman fotografer dari koran ternama waktu itu, meliput penyanyi Memes. Bukan Memes Prameswari ya konon pacaran sama Billy Syahputra ya. Tapi ini Memes istri musisi Addie MS yang orangtuanya Kevin Aprilio itu lho hehehe.
Setelah selesai wawancara, ceritanya saya tinggal foto-foto Memes nih pakai tustel yang saya bawa dari kantor. Memes pun bergaya bak model. Hadap depan, kiri, kanan, angkat tangan, kaki dibuka sedikit, senyum terkembang. Jepret...jepret...
Saat lagi asik fotoin Memes, temen Fotografer sadar kalau tustel yang saya bawa belum diisi film. Dia pun teriak menyebut di depan Memes kalau kamera saya belum ada filmnya.
Sontak saja Memes yang tahu akan hal itu jadi gimana gitu sama saya. Saya pun juga jadi ngga enak sama Memes karena sudah merasa bersalah meminta Memes bergaya. Untungnya ending dari kisah itu hanya jadi bahan senyuman Memes.
Lain Memes lain pula cerita wawancara di rumah Yuni Shara beberapa tahun silam. Alkisah lagi wawancara Yuni Shara di rumahnya yang di daerah kemang bersama rekan media lain, tetiba anjing peliharaan Yuni muncul. Walau terlihat imut, anjing itu gede bener. Kontan saya yang memang takut sama hewan peliharaan itu jadi geser-geser posisi sambil wawancara. Tingkah saya pun cuma diakhiri dengan senyum dan tawa tante Aurel tersebut.
Duh apalagi ya. Oiya, kalau mbak Inul Daratista baca tulisan saya ini, ingat nggak ya dia sama saya? Boleh jadi nggak ingat. Karena sekarang mbak Inul udah jadi seleb papan atas, bukan tengah atau bawah lagi. Maaf ya Mas Adam, hehe...
Ciledug, penghujung Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H