Halimun datang dan langsung melarang. Aku berontak dan lepas dari pegangan putriku. Aku berlari menuju jalan raya.
"BRAK!!!" Tubuhku tersungkur ke aspal dan setelahnya ku tak ingat apa-apa lagi.
Aku mulai siuman setelah sepekan tak sadarkan diri. Di sisi Brankar rumah sakit, mataku melihat samar Pras dan Halimun.
Aku ingin marah dan memukul Pras, tapi tak punya kekuatan. Di dekat pintu, ku juga lihat tak jelas seorang laki-laki berseragam polisi.
Halimun membisikan ke telinga ku, katanya aku harus kembali ke penjara setelah pulih.
Pras juga berbisik. Dia minta maaf karena tidak menjelaskan kepada Halimun, kalau perempuan yang bersamanya adalah saudara sepupunya.
Aku melihat wajah Halimun setelah Pras berkata begitu. Halimun tampak seperti bersalah padaku. Halimun kemudian keluar. Pras masih di sisiku.
Halimun pergi dan tak kembali setelah aku pulih dan kembali ke penjara.
Halimun kemudian mengirim pesan. Dia mengatakan bahwa yang dikatakan Pras, ayahnya, adalah bohong. Aku semakin bingung. Mana yang benar. Halimun atau Pras?
Perempuan itu bernama Gianti, anak Sulastri. Pras dan Gianti pernah menikah dan bercerai, sambung pesan Halimun.
Jadi selama ini Pras berbohong padaku.