Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jadah (Yang Tak Diharap)

10 Februari 2021   18:30 Diperbarui: 10 Februari 2021   18:36 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambarita tertegun sejenak. Rasa tidak percaya nampak menggayuti wajahnya.

"Kamu yakin itu dia Frans? Kamu sudah memastikan? Ini sudah 22 tahun Frans mana mungkin aku berbohong padamu. Aku sudah membunuhnya saat itu." kata Ambarita.

Frans bersitegang jika Jadah adalah benar bayi yang ia maksudkan. Namun Ambarita tetap belum yakin jika orang yang dimaksud Frans itu adalah bayi yang 22 tahun lalu itu sebenarnya mau ia habisi nyawa tak berdosanya itu.

"Saya tidak yakin kamu sudah membunuhnya. Ingat! Jika kamu bohong padaku, anak itu akan membongkar semua hubungan kita." ancam Frans.

Ambarita terkesima. Sesaat kemudian ia teringat peristiwa 22 tahun silam. Detik itu juga Ambarita diam untuk selamanya. Sementara Frans masih berdiri di depannya dengan nafas terengah dan pandangan kosong.

(Ciledug, Februari 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun