Ambarita tertegun sejenak. Rasa tidak percaya nampak menggayuti wajahnya.
"Kamu yakin itu dia Frans? Kamu sudah memastikan? Ini sudah 22 tahun Frans mana mungkin aku berbohong padamu. Aku sudah membunuhnya saat itu." kata Ambarita.
Frans bersitegang jika Jadah adalah benar bayi yang ia maksudkan. Namun Ambarita tetap belum yakin jika orang yang dimaksud Frans itu adalah bayi yang 22 tahun lalu itu sebenarnya mau ia habisi nyawa tak berdosanya itu.
"Saya tidak yakin kamu sudah membunuhnya. Ingat! Jika kamu bohong padaku, anak itu akan membongkar semua hubungan kita."Â ancam Frans.
Ambarita terkesima. Sesaat kemudian ia teringat peristiwa 22 tahun silam. Detik itu juga Ambarita diam untuk selamanya. Sementara Frans masih berdiri di depannya dengan nafas terengah dan pandangan kosong.
(Ciledug, Februari 2021)