Peralihan ke Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam dunia pendidikan, termasuk di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, implementasi kurikulum baru ini tentu saja tidak terlepas dari berbagai tantangan, terutama bagi para guru. Khususnya dalam mata pelajaran Matematika, yang sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang paling menantang.
Hambatan yang Dihadapi Guru
- Kurangnya Pemahaman Mendalam
Tidak semua guru memiliki pemahaman yang sama mendalam mengenai Kurikulum Merdeka, terutama terkait dengan perubahan paradigma pembelajaran dan penekanan pada keterampilan berpikir kritis.
- Beban Kerja yang Meningkat
Kurikulum Merdeka seringkali menuntut guru untuk merancang pembelajaran yang lebih variatif dan kreatif. Hal ini tentu saja menambah beban kerja guru yang sudah padat.
- Keterbatasan Sumber Daya
Kurangnya fasilitas, media pembelajaran, dan sumber daya lainnya dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
- Perbedaan Tingkat Kesiapan Siswa
Tidak semua siswa memiliki tingkat kesiapan yang sama dalam menghadapi pembelajaran yang lebih mandiri dan berpusat pada siswa.
- Kurangnya Dukungan dari Lingkungan Sekolah
Kurangnya dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, atau orang tua siswa dapat menghambat proses implementasi kurikulum baru.
Dukungan yang Dibutuhkan Guru
- Pelatihan yang Berkualitas
 Guru perlu diberikan pelatihan yang intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
- Pengembangan Kurikulum yang Kolaboratif
Guru perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pengembangan kurikulum agar merasa memiliki dan lebih berkomitmen dalam implementasinya.
- Penyediaan Sumber Daya yang Memadai
Sekolah perlu menyediakan fasilitas, media pembelajaran, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif.
- Pembentukan Komunitas Belajar