Belum semuanya memang. Namun, pemerintah menargetkan seluruh daerah di Indonesia bisa segera menikmati jaringan internet.
Tentu ini bukan hal mustahil. Sebab pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo terus berupaya mempercepat pembangunan sarana infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Ya, di bawah pimpinan Menkominfo Johnny G Plate, pemerintah memang terus menggenjot akselerasi transformasi digital di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Pembangunan Tol Langit Hingga Satelit
Ini juga alasannya, pemerintah mendorong upaya percepatan tranformasi digital di melalui pembangunan sarana infrastruktur jaringan telekomunikasi backbone nasional, yaitu pembangunan Palapa Ring Integrasi sebagai perluasan jaringan fiber optik Palapa Ring yang telah eksisting saat ini.
Palapa Ring Integrasi merupakan bagian penting dalam peningkatan konektivitas digital antar wilayah, serta untuk meningkatkan resiliensi jaringan telekomunikasi nasional.
Proyek Strategis Nasional (PSN) Palapa Ring Integrasi yang telah tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, itu akan membentang sejauh 12.261 km melintasi 14 provinsi dan 78 kabupaten dan kota.
Pengintegrasian ini akan berpotensi meningkatkan cakupan layanan internet kepada 10.091 perusahaan dan 16,4 juta populasi yang saat ini masih belum terlayani internet.
Bukan hanya Palapa Ring atau biasa disebut Tol Langit, sebab Menkomifo Johnny G Plate juga ngotot menyelesaikan megaproyek Satelit Satria (Satelit Republik Indonesia)-1, sekalipun banyak yang menentang. Pertentangan terjadi, salah satunya karena banyak masyarakat yang belum paham tentang alur jaringan internet.
Masyarakat awam, lebih banyak yang mengira bahwa akses internet yang digunakan selama ini menggunakan transmisi satelit. Padahal, internet yang selama ini diakses masyarakat Indonesia justru menggunakan kabel serat optik.
Sederhananya, sinyal yang dari ponsel sesungguhnya hanya sampai menara pemancar (BTS). Dari BTS, baru diteruskan melalui kabel serat optik.