Dengan demikian, potensi konflik dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan dapat diminimalisir. Sebaliknya, tambang dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Namun, hal ini hanya dapat terwujud jika semua pihak terkait, baik pemerintah, perusahaan tambang, maupun masyarakat, bekerja sama untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana.
Agar manfaat tambang dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat, perlu adanya mekanisme yang transparan dalam pengelolaan pendapatan dari sektor pertambangan. Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pengelolaan tambang. Dengan demikian, masyarakat akan merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas keberlanjutan aktivitas pertambangan di daerahnya.
Pada kesempatan lainnya, Presiden Direktur PT Kideco Jaya Agung M Kurnia Ariawan menyatakan komitmen pihaknya akan terus berkontribusi bagi warga Paser, Kaltim dan Indonesia.
"Kideco ini adalah bagian dari Kabupaten Paser. Tentu kita ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," tegas Kurnia.
Lebih dari itu, Kideco juga akan terus mengedukasi masyarakat, khususnya warga di sekitar operasional tambang, bahwa batu bara merupakan sumber daya alam tidak terbarukan yang suatu hari pasti akan habis. Ini merupakan skenario grand design perusahaan mereka untuk menyiapkan masyarakat sekitar tambang mandiri dan sejahtera berkelanjutan pascatambang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H