Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bedah Rumput JIS Tak Berstandar FIFA

5 Juli 2023   08:50 Diperbarui: 5 Juli 2023   09:07 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stadion bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi perdebatan publik di media sosial. Kali ini rumput JIS dikatakan tidak sesuai standar FIFA, federasi persepakbolaan dunia.

Seakan tak selesai, stadion milik Pemerintah DKI Jakarta tersebut lagi-lagi jadi polemik, akibat pernyataan yang keluar dari Basuki Hadimuljono, selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sesaat setelah inspeksi bersama Ketua PSSI serta PJ Gubernur DKI Jakarta, Basuki menyatakan rumput JIS tidak memenuhi standar yang diinginkan. Menteri yang juga diberitakan sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengutip berdasarkan saran dan masukan ahli agronomi, Qamal Mustaqim.

Inspeksi ini dilakukan demi penyelenggaraan Piala Dunia U-17.  Jenis rumput JIS pun dibanding-bandingkan dengan rumput milik Stadion Gelora Bung Karno. Qamal Mustaqim yang menjadi chairman Karya Rama Prima menegaskan alternatif solusi pengganti dengan rumput natural sesuai standar federasi.

Padahal sebelumnya, pihak Jakpro menjelaskan stadion yang dibangun dengan anggaran 4,5 trilyun tersebut menggunakan rumput jenis hybrid yang sudah digunakan stadion-stadion ternama di Eropa.

Pemasangan rumput hybrid tersebut dilakukan oleh Delta Pro dan Lestarindo Soccerfield. Keduanya menjadi vendor penyediaan rumput yang dipasang di lapangan milik Jakarta International Stadium. Untuk diketahui, kedua vendor tersebut merupakan kompetitor dari Karya Rama Prima pimpinan Qamal Mustaqim.

Alih-alih 100 persen rumput organik, JIS menginstalasi lapangan utama dan lapangan latihannya dengan rumput hybrid. Seperti halnya final Liga Champion tahun 2021 yang menggunakan teknologi rumput hybrid, dengan memasang karpet terlebih dahulu kemudian melapisinya dengan rumput asli.

Mengutip pernyataan Arry Wibowo dihadapan media saat itu, pihaknya menggunakan komposisi 5 persen rumput sintesis berjenis Limonta dari italia, dan 95 persen rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah, sebagai rumput hybrid.

Zoysia Matrella sendiri merupakan jenis rumput yang dijadikan FIFA sebagai standar lapangan turnamen stadion bertaraf internasional. Beberapa kelebihan dari rumput Zoysia Matrella ini selain memiliki warna hijau yang pekat, juga memiliki elastisitas yang bagus selama pertandingan bola berlangsung.

Pada saat itu, Arry selaku project manager JIS menjelaskan bahwa teknologi rumput hybrid kuat digunakan hingga 1.000 pertandingan. Dengan demikian, JIS layak bersanding dengan sejumlah stadion berstandar internasional lainnya, seperti stadion Allianz, Wanda Metropolitano, dan Tottenham Hotspur.

Tidak sampai di situ, dalam perawatannya sendiri, Jakpro mengaku menghindari pemakaian pestisida. Alih-alih menggunakan zat kimia, mereka akan merawatnya secara alami. Oleh karenanya, JIS memelihara burung kaki bayam yang digunakan untuk membasmi hama sepeti ulat dan serangga.

Pernyataan Ahli

Qamal Mustaqim, Chairman Karya Rama Prima diundang menteri Basuki saat kunjungan ke Jakarta International Stadium, Selasa (4/7). Ahli agronomi tersebut menjelaskan beberapa poin terkait rumput JIS yang mengakibatkan tidak sesuai standar federasi. Berikut diantaranya,

Pertama, rumput yang dipakai JIS bukan rumput natural tetapi rumput hybrid dengan jenis Japonica yang ditanam di atas karpet sintesis. 

Sekedar pengetahuan umum, Japonica sendiri masuk dalam varietas Zoysia. Perbedaannya dengan Matrella adalah dari bentuk daunnya yang kasar dan berbulu. Akan tetapi, Zoysia Japonica tumbuh lebih cepat dan tahan terhadap musim dingin dibandingkan rumput Manila.

Kedua, keterpenuhan air bagi rumput tidak terpenuhi akibat akarnya yang dangkal . 

Untuk diketahui kembali, jika benar rumput tersebut jenis rumput jepang, Texas A&M University pernah memperkenalkan klon Zoysia Japonica yang bernama Crowne. Jenis ini memiliki toleransi yang tinggi terhadap penggunaan air yang rendah.

Ketiga, stadion JIS yang memiliki atap buka-tutup memiliki kurang paparan sinar matahari. 

Qamal Mustaqim merujuk pada sisi selatan JIS yang setengahnya terpapar cahaya matahari. Pada jam-jam tertentu seperti dari jam 9 Pagi hingga 2 siang, rumput di bagian tersebut tidak mendapat asupan sinar matahari yang cukup, meski atapnya masih bisa dibuka secara penuh.

Pada dasarnya, Ketua PSSI, Erick Tohir, kembali menegaskan bahwa yang dapat menentukan kesesuaian standar FIFA adalah FIFA itu sendiri. Bukan PSSI. Namun bersama pemerintah pusat, mereka berkeinginan bergerak terlebih dahulu dari asesor FIFA dengan memperbaiki JIS. Salah satunya dengan memperbaiki rumput yang sudah terpasang bersama teknologi hybrid itu.

Di dalam melakukan inspeksi, justru vendor penyedia rumput JIS yaitu Delta Pro dan Lestarindo Soccerfield tidak diikutsertakan di dalam memberi masukan. Padahal pendapat mereka terkait penggunaan teknologi rumput hybrid cukup penting untuk didengarkan.

Setelah inspeksi selesai dilakukan tanpa dengar pendapat vendor rumput JIS, Menteri Basuki langsung mengumumkan telah menyiapkan alternatif solusi pada kendala rumputnya.

Menteri PUPR tersebut telah menyiapkan dana sebesar 6 milyar rupiah untuk memindahkan lapangan golf yang sudah jadi di atas lapangan stadion berkapasitas 82.000 penonton itu demi memenuhi standar FIFA. Hal ini sebagaimana yang diusulkan oleh vendor lain dari Karya Rama Prima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun