Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan Karakter Marvel, Trevor Slattery dalam Bayang-Bayang The Ten Rings

6 Desember 2021   14:35 Diperbarui: 6 Desember 2021   14:41 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trevor Slattery. Sumber : dailysuperheroes

Bagi yang sudah menonton film Marvel, Shang-Chi and the Legend of Ten Rings pasti mengenal baik Trevor Slattery. Seorang aktor yang menjadi tawanan Xu Wenwu. Dia dipelihara hanya untuk mengisi hiburan anak buahnya. Disekap di ruang bawah tanah markas organisasi The Ten Rings, dan berhasil menunjukki jalan bagi Shang-Chi dan kawan-kawannya ke desa mistis, Ta-Lo.

Saat karakter jenaka ini muncul, pikiran saya agak samar-samar memahaminya. Siapa Trevor ini? Nyentrik, penyendiri, culun, tapi memiliki segudang kata-kata mutiara (tentu saja, dia memiliki banyak kosa kata karena tugasnya mengingat dialog dari sandiwara di berbagai macam acara dan media).

Kalau berkata-kata bijak, Trevor selalu berbicara tentang dirinya, layaknya seorang veteran. Tua. Jika kata-kata tidak dapat memberinya manfaat, pria ini akan berakting untuk mendapatkan keinginannya.

Meski secara karakter under-rated, kemunculannya mampu menarik perhatian penonton. Kalau boleh disandingkan, pria ini mirip karakter Boboho kecil yang legendaris itu.

Baru kemudian bayang samar-samar tentang Trevor Slattery mulai tampak bentuknya. Karakter ini pernah muncul di Iron Man 3, dengan pura-pura menjadi the Mandarin. Entah karena dulu dia tidak terlalu ditonjolkan sebagai antagonis oleh Marvel, sehingga karakter ini tidak tersimpan secara baik diingatan.

Saat itu, karakter yang diperankan Ben Kingsley ini selalu muncul di setiap kasus ledakan yang terjadi di berbagai titik lokasi. Pemancar siaran publik dibajak hanya untuk memberinya ruang meneror masyarakat dan pemerintah Amerika Serikat.

Trevor hanyalah pengalih perhatian publik dan aparat keamanan. Otak dibalik semua itu justru tidak diketahui keberadaannya. Yang paling menonjol justru organisasinya yang selalu bertindak berani, kejam, ambisius, serta penuh dengan misteri.

The Mandarin sendiri tidak dimunculkan saat itu oleh Marvel. Hal ini yang menjadi kekecewaan penggemar mereka, karena film Iron Man 3 dianggap memiliki cerita yang sangat menggantung.

Pemimpin organisasi the Ten Rings ini justru dimunculkan oleh Marvel delapan tahun kemudian, semenjak rilisnya Iron Man 3. Sepanjang itu Trevor terlupakan. Hingga kemudian, saya menemukan sebuah film pendek berjudul Marvel One Shots : All Hail the King.

Kisah singkat Trevor ini secara digital bisa dinikmati di layanan streaming online Disney+ Hotstar. Tidak ada yang begitu menarik dari kisah ini, sebenarnya. Tapi berkesan. Saya jadi mahfum alasan kenapa dia bisa hadir di film Shang-Chi, dan (anehnya) krusial.

Biasanya, konsep Marvel One Shots hadir untuk melihat sejauh mana gelombang penasaran publik atas karakter yang dimunculkan. Seperti halnya Peggy Carter, yang terbilang sukses. Hal ini membuat pihak Marvel membuat proyek serial TV nya berjudul Agent Carter.

Tapi untuk Trevor Slattery, konsep one shots miliknya hanya sebuah persiapan bagi cerita keluaran terbaru Marvel Cinematic Universe (MCU).

Dari sekian konsep One Shots milik studio Marvel, hanya All Hail the King yang bisa dinikmati secara streaming di Disney+ Hotstar. Percaya atau tidak, demi mengikuti rangkaian kisah pahlawan Marvel, saya rela berlangganan salah satu aplikasi Over the Top (OTT) terbesar ini.

Bagi pengguna layanan Telkom sudah pasti tahu tentang kemudahan berlangganan Disney+ Hotstar. Dari segi harga pun cukup murah. Jika pelanggan IndiHome ingin menyertakannya sebagai tambahan channel hiburan, cukup registrasi di aplikasi myIndiHome.

Ada banyak cara bagi penggemar Marvel Indonesia mengikuti kisah semesta sinematik Marvel ini. Harapannya, para penggemar tidak perlu susah-susah mengeluarkan dana tambahan, ataupun mengakses hiburan dunia. Istilahnya adalah the new excitement in easy way. Untuk Indonesia lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun