Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Money

ICONNET, Sinergi BUMN, dan Utang PLN

7 Juni 2021   11:26 Diperbarui: 7 Juni 2021   15:33 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemunculan ICONNET yang begitu tiba-tiba ibarat anak kucing yang baru lahir di tanah nusantara. Lucu, menggemaskan, berjalan di antara kucing-kucing dewasa lainnya.

Entitas milik PLN ini memang membawa kabar baru, khususnya penawaran harga yang miring. Akan tetapi, melawan pemain-pemain lama yang sebelumnya mengisi jagat layanan fixed broadband internet tidaklah semudah itu.

Belum lagi antara PLN dan Telkom Indonesia sama-sama dari BUMN. Posisi mereka cukup menjadi perhatian, karena sejatinya mereka berdua menggarap bidang usaha yang berbeda. Lalu kenapa bersaing di ceruk yang sama?

PLN sendiri dikenal sebagai perusahaan yang mengurusi kebutuhan listrik negara. Sedangkan Telkom menjadi garda terdepan di dalam memenuhi kebutuhan akses informasi dan komunikasi seluruh rakyat Indonesia. Ibaratnya, ketika warga sedang asyik-asyiknya menikmati layanan internet rumah "IndiHome", muncul pendatang baru layaknya petir di siang bolong. Yup! Tanpa diduga, PLN mengumumkan produknya yang bernama ICONNET itu tanpa pakai pendahuluan yang proper.

Publik, khususnya pengguna IndiHome, tentu langsung mencium aroma persaingan dari sesama BUMN. Tapi tahu kah kamu, kalau kedua entitas milik negara ini pernah menjalin kerjasama sebelumnya di bidang layanan internet pada tahun 2001?

PT. PLN dengan Telkom Indonesia pernah loh melakukan kerjasama di tahun 2001. Hal itu sebagaimana yang tercantum di dalam milestone milik situs ICON+.

Indonesia Comnet Plus yang didirikan pada 3 Oktober 2000 langsung diberikan mandat oleh PT. PLN untuk mengkomersialisasikan aset mereka di bidang telekomunikasi.

Teknologi yang berkembang saat itu memungkinkan penghantar listrik menjadi akses last mile bagi Power Line Communication (PLC). Tahap pengembangannya membutuhkan waktu 35 minggu, dan memanfaatkan kerjasama dengan operator Telkom serta beberapa perusahaan swasta.

PLC merupakan teknologi koneksi kabel untuk memberikan pasokan energi listrik, dan sekaligus mentransfer data dan transmisi suara di saat bersamaan. Teknologi ini mampu menghasilkan transmisi data dengan kecepatan mencapai 256 Kbit hingga 45 Mbit per detiknya, atau hampir setara dengan penggunaan fiber optic.

Upaya pengembangan PLN terus berlangsung dengan didapatnya izin penyediaan internet dan telepon bagi publik pada tahun 2005. Ekspansi konektivitas atas jaringan komunikasi ke berbagai wilayah terpencil Indonesia menjadi alasan mereka. Hingga kemudian, ICON+ mengkomersialisasikannya di tahun 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun