Gerakan berbagi dalam bingkai kesetiakawanan sosial akan selalu hadir ketika hati --hati ini terpaut satu sama lain. Jika gerakan ini tidak membedakan afiliasi politik dan keuntungan materi pribadi, kualitas kesetiakawanan sosial akan terjaga dan kuantitas penerima manfaat akan semakin meluas.
Kembali lagi bahwa gagasan Berbagi, Memberi, dan Menyantuni lahir dari fitrah manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Sekat-sekat yang hadir pada tiap zamannya harus ditanggalkan. Minimal, dengan hati-hati memproduksi opini atau lontaran gagasan di tengah era keterbukaan informasi sekarang ini agar selamanya Indonesia dikenang sebagai negeri paling dermawan sedunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H