Namun dikarena beratnya barang bawaan, Doel lebih memilih bersama Mandra menuju kota Tulip ketimbang dengan Zaenab.Â
Atun yang terus-menerus digoda Mandra merasa kesal dan cemburu; sekaligus meningkatkan daya nalar perempuan tersebut. Atun curiga, Hans punya rencana tersembunyi dengan khusus mengundang suami Zaenab tersebut ke Amsterdam.
Hal ini Atun sampaikan ke Zaenab yang tidak tahu sebelumnya bahwa Hans sepupu dari Sarah. Akibatnya, drama pun bermula.Â
ResumeÂ
Permainan scene Amsterdam-Jakarta dalam Si Doel the Movie sangat berkesan bagi saya. Seakan, jarak keduanya tidak lebih dari se-pelemparan batu.Â
Kualitas cerita pun sangat khas Si Doel zaman 90-an. Konsisten dengan kearifan budaya Betawi, Si Doel the Movie menggabungkan unsur etnis lain dan modernitas ibukota Belanda.Â
Konsistensi ini yang menjadi nilai jual Si Doel the Movie. Selain menjual romansa era 90-an, ia-nya juga memberi edukasi baik akan keragaman kota Jakarta.Â
Kehadiran Mandra yang berbicara tanpa henti patut mendapat apresiasi pula. Gayanya me-lenong berhasil memperkuat genre film ini.Â
Hanya saja sayang, akting Cornelia Agatha agak melenceng dari karakter asli Sarah.Â
Jika merunut kisah kepergian Sarah dari Indonesia dapatlah kesimpulan bahwa karakter istri Si Doel tersebut ialah independen, dan kuat. Namun sepanjang kehadiran Cornelia yang saya saksikan adalah aktingnya yang terus merajuk dengan mimik melankolis.Â
Saya tidak yakin, apakah ini intepretasi Cornelia sendiri atau arahan dari sang sutradara?Â