Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Merasakan Atmosfer Piala Dunia di Taman Hutan Kalibata

7 Juli 2018   02:24 Diperbarui: 12 Juli 2018   15:16 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cafe yang saya maksud ini berada di lantai 1, hotel bintang 4. Untuk mencapai venue yang dimaksud bisa menggunakan KRL dan turun di stasiun Duren-Kalibata. Tepat di seberang stasiun itulah, Swiss-Cafe berada.

Suasana hotel sangat teduh. Hal itu dikarenakan konsep lingkungannya mengusung Green Living, di mana terdapat area taman hutan di dalamnya. Cukup menakjubkan juga karena konsepnya agak berbeda dengan hotel bisnis lainnya di bilangan Jakarta. Mereka menyebut area taman hutan tersebut dengan Treepit.

Dokpri
Dokpri
80% tanah di jalan Kalibata Raya no.22 ini memang diperuntukkan sebagai serapan air. Tanaman-tanaman besar tumbuh subur di area Treepit. Biasanya, venue digunakan sebagai acara-acara formal dan event besar karena mampu menampung hingga 1000 orang bersama kehadiran Jade Lounge.

Hingga perhelatan Piala Dunia berlangsung, Swiss-Cafe akan dijadikan tempat nonton bareng. Mulai dari penyisihan grup hingga perebutan juara ketiga nanti. Gratis.

Saya berkesempatan hadir menikmati layanan Swiss-Cafe saat pertandingan fase grup. Jepang vs Kolombia. Tim Samurai Biru mampu mendominasi tim dari benua Amerika tersebut, dengan jumlah skor 1-2.

Saat Jepang mampu menguasai bola, saya dan kawan justru berbagi pizza khas dari Swiss-Cafe. Harganya kurang dari seratus ribu rupiah. Namun potongannya sangat banyak tersedia.

Seminggu pasca libur lebaran, bangku teras caf dipenuhi tamu hotel. Paras mereka tampak dari timur tengah. Sekeluarga mereka menatap layar yang terpasang lebar di sana.

Sepertinya, sekeluarga itu menanti pertandingan tim Mesir; dan Muhammad Salah di bangku cadangkan. Alasan itu lah kenapa pengunjung dari luar hotel belum tampak batang hidungnya. Mungkin.

Atau bisa jadi, belum banyak warga Jakarta balik dari kampungnya. Sehingga, atmosfer Piala Dunia 2018 belum tampak di ibukota.

Berbeda ketika di tanggal 25 Juni-nya saya kembali datang dengan beberapa kawan-kawan blogger ke Swiss-Cafe. Pertandingan Rusia vs Uruguay cukup menarik untuk ditonton bersama. Namun yang paling menarik perhatian adalah, bangku cafe mulai dipenuhi pengunjung dari luar maupun tamu hotel yang baru selesai santap malam.

Seperhitungan saya, ada sekitar 20-an orang hadir pada saat itu.

Dokpri
Dokpri
Saat bola yang ditendang Luis Suarez masuk ke gawang Rusia, kami riuh. Begitu juga ketika kaki Cheryshev tak sengaja mengantarkan bola ke gawang sendiri; kami berteriak histeris. Uruguay serasa mendapatkan hadiah cuma-cuma.

Kemenangan tim yang pernah mengangkat piala Jules Rimet itu pun makin paripurna ketika Cavani mengantarkan si bundar ke sarang tim beruang merah. Hasil akhir menjadi 3-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun