Penutup
Kekecewaan kami menguap setelah disuguhkan acara kuis dan pembagian hadiah menarik dari panitia. Pertanyaan-pertanyaan yang disisipkan di sebuah jejaring website mengharuskan kami berolahraga jari-jemari. Kekurangan dari kuis semacam ini dari segi kuota internet di telepon seluler dan sinyal penyelianya. Hal ini dikarenakan tidak difasilitasinya WiFi oleh pihak museum. Kami pun berusaha sekuat sinyal provider memberikan layanannya.
Ada yang berhasil menjawab, ada pula yang tidak. Hadiah dibagikan oleh pemenang pun kami tak mempermasalahkan. Acara terus berlangsung ke dialog interaktif, panggung musik, hingga penayangan film lawas "Badai Pasti Berlalu" diperani Roy Marten dan Christine Hakim. Seiring layar berpendar gelap di pukul 3 pagi, Night of the Museum Nasional ikut selesai. Pikiran kami beristirahat dalam indahnya mimpi.
Satu hal yang kami tunggu di kemudian hari adalah janji akan kembalinya "Night of the Museum Nasional" dalam episode berikutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H