Gambar-gambar itu haruslah disertai sebuah huruf yang besar supaya anak dapat melihatnya dengan jelas lalu mengingatnya dengan mudah.
Pengenalan huruf dengan cara mewarnai ini setidaknya tidak dianggap anak sebagai paksaan untuk mengingat sesuatu atau melakukan kegiatan yang membosankan. Dengan cara mewarnai huruf dan gambar, maka anak akan melihatnya sebagai keseruan. Biarkan dia menggunakan alat warnanya tanpa larangan apapun.
Biarkan bukunya itu penuh dengan coretan. Jangan marahi mereka saat awal mereka membaca sambil mewarnai bukunya. Tunggulah sampai beberapa buku, barulah orangtua dapat mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan yang benar. Sebab, orangtua yang langsung memarahi anak saat mereka mencorat-coret buku pertamanya, maka anak memandangnya sebagai kesalahan saat memegang buku.
Akibatnya mereka takut memegang buku karena orangtua marah saat mereka bersama buku. Anak tidak mungkin berpikir bahwa caranya yang mencorat-coret buku yang salah.
Ketakutan itulah yang akan menjauhkan anak dari buku. Ketakutan yang berulang terjadi akan menimbulkan trauma. Semakin sering anak merasakan trauma saat bersentuhan dengan buku, maka semakin jauh mereka akan meninggalkan buku.
Ada pula orangtua yang langsung mengarahkan anak untuk mewarnai bukunya dengan benar. Tangan anak dipegangi orangtua saat memegang pensil warna, lalu tangan orangtua bergerak-gerak untuk menuntun sang anak mewarnai.
Bagi orangtua itu sudah benar untuk mendampingi anak saat mereka belajar mewarnai buku. Tetapi bagi anak, sikap orangtua itu menyebalkan dan membosankan. Mereka akan berpikir bahwa orangtuanya ikut campur dalam urusan anak.
Akhirnya, anak akan membiarkan tangannya dituntut orangtua secara terus menerus. Mereka akan menjauhi buku itu dan selanjutnya membenci buku lainnya karena saat anak melihat buku jenis apapun, mereka akan melihat wajah orangtuanya yang menyebalkan serta merasakan tangan orangtuanya yang memaksanya.
Jika kondisi itu terjadi, maka lupakan anak menjadi pintar dengan membaca buku. Lupakan anak mengerti dan memahami semua pelajaran di sekolah. Lupakan juga anak mendapatkan nilai maksimal pada setiap pelajarannya di seluruh jenjang pendidikannya.
Sebenarnya mewarnai buku itu sebagai alat atau media bagi orangtua untuk mengenalkan huruf pada anak. Tidak perlu bersusah payah menyuruh anak mengulangi perkataan orangtua. Prinsipnya satu, anak-anak akan berusaha meniru orangtuanya, meskipun mulutnya diam, tetapi tetap telinganya mendengarkan, dan otaknya berusaha untuk mengingat dan meniru orangtuanya.
3. Ajak anak melihat huruf-huruf dari video yang menarik