Anak harus memiliki kemampuan baca sejak kecil. Alasannya, supaya anak dan keluarganya dapat menjalani kehidupan lebih mudah. Kemampuan membaca pada anak dimulai dengan mengajaknya membaca buku bergambar dengan tulisan yang sederhana dan sedikit.
Buatlah anak tertawa di sepanjang waktu mereka membaca buku. Kesenangan akan mengikat pikiran dan jiwanya untuk mencintai buku, termasuk buku sekolah. Caranya untuk memberikan tawa pada anak tentunya harus dari kerelaan orangtua untuk bersikap lucu saat membacakan buku. Buatlah gerakan unik saat memerankan tokoh dalam buku, atau dapat juga dengan menirukan suara-suara lucu supaya anak tertawa saat mendengarkannya.
Orangtua yang terlalu gengsi untuk bersikap lucu pada awal anak mengenal tulisan, justru akan menenggelamkan anak pada keengganan untuk membaca tulisan dalam bentuk apapun sepanjang hidupnya.
Selain itu, orangtua harus bersabar untuk mengijinkan anak mengenal satu persatu huruf dalam setiap kalimat dari buku yang bergambar. Ijinkan anak menjalin hubungan dengan huruf-huruf supaya dia tidak terkejut dan merasa ketakutan karena kewajibannya menghafal huruf dan sebagainya.
Penolakan anak untuk membaca disebabkan karena orangtua terlalu cepat memperkenalkan huruf pada anak. Bahkan sebagian orangtua cenderung memaksakan anak untuk menghafal huruf A-Z pada dinding rumah.
Mungkin bagi orangtua, tempelan kumpulan huruf di tembok adalah biasa, tetapi bagi anak, itu adalah sebuah teror yang mengerikan. Hidup mereka akan selalu dihantui oleh huruf-huruf yang dipaksa masuk ke dalam pikiran mereka.
Seperti halnya bola yang dimasukkan secara paksa ke air tanpa dilubangi terlebih dahulu, bola itu akan menurut masuk ke dalam air, tetapi pada satu titik tertentu, dia akan menekan keluar dari air dengan tenaga dorong yang luar biasa.
Anak pun demikian. Jika orangtua tidak mampu mengendalikan diri untuk bersabar dalam mengenalkan huruf pada anak, maka pada suatu saat, anak dengan perasaan tertekannya, akan membenci huruf dan tulisan hingga pada akhirnya mereka hanya belajar dengan mengandalkan telinganya untuk mendengarkan orangtua dan bukan matanya untuk membaca dan mencari tahu informasi yang tertulis di buku atau benda apapun lainnya.
Ingatlah wahai orangtua, saat manusia merasakan kenyamanan dalam hidupnya, maka mereka akan mampu mencintai dan setia padanya. Begitu pula dengan anak dan bukunya. Saat mereka mendapatkan kenyamanan bersama huruf, kata, dan kalimat yang ada di dalam buku, maka di saat itu pula mereka akan memutuskan untuk hidup dengan buku-bukunya dan setia sampai akhir hayat.
2. Mengajak anak mewarnai gambar huruf yang besar
Alternatif cara kedua untuk membahagiakan anak saat membaca adalah dengan mengenalkan huruf menggunakan gambar-gambar berwarna yang menarik.Â