Ketiga cara di atas perlu diperhatikan setiap orangtua. Mulai dari keberanian untuk menolak permintaan anak yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya hingga kebiasaan mendengarkan perkataan anak tanpa sibuk mencari kalimat untuk menasihatinya.
Orangtua harus memperlakukan anak sebagai seorang individu yang utuh, bukan seperti boneka atau komoditi lain yang dapat diperlakukan seenaknya.Â
Perlu diingat bahwa anak juga manusia yang punya kehidupan pribadi. Tidak selayaknya orangtua terlalu dalam mencampuri kehidupan anak meskipun mereka mengizinkannya.
Alangkah lebih baik jika orangtua mampu mengendalikan jiwa dan raganya pada saat memperlakukan anak.Â
Orangtua sebaiknya bertindak sesuai porsi yakni sebagai pendamping kehidupan anak, bukan sebagai pengendali atau eksekutor dalam kehidupan anak.Â
Dengan porsi yang sesuai pada saat menjalani rutinitas, maka anak akan nyaman di dekat orangtuanya.Â
Kenyamanan akan memberikan keleluasaan bagi orangtua untuk melatih anak untuk hidup mandiri dan beradaptasi dalam setiap kondisi perubahan perasaannya sendiri. (FIN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H