Kelima, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain!Â
Kita boleh melihat dan belajar dari orang lain yang lebih hebat. Kita boleh menirunya dengan belajar darinya.Â
Tetapi ingat! Kita jangan berdiam diri di dalam bayangannya tanpa berani keluar dari bayangan itu untuk menciptakan bayangan kita sendiri.Â
Sering kali kita terjebak pada kondisi di dalam bayangan seseorang tanpa mau beranjak darinya. Padahal, berdiri di dalam bayangan seseorang yang kita kagumi pun tidak akan memberikan manfaat apapun untuk kehidupan kita.Â
Justru dengan berdiri di dalam bayangannya akan membuang waktu berharga kita sendiri untuk bangkit dan memperbaiki kehidupan sendiri.Â
Suka atau tidak pada kehidupan sendiri, sudah sepantas dan selayaknyalah kita perjuangkan. Sebab tidak ada seorangpun akan perduli pada hidup kita kalau bukan kita sendiri yang memperdulikannya.
Diri sendiri merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa restu dari Tuhan, maka kita tidak akan lahir ke dunia ini. Sayangilah diri sendiri.Â
Percayai diri sendiri sebagai berkat dari Tuhan. Lindungilah diri sendiri dan janganlah merusaknya. Sebab orang tua begitu berjeri payah untuk memberikan kita jasmani dan rohani ini dengan sempurna. Sehingga kita harus lebih percaya diri dan menyayanginya dengan sepenuh hati.
Untuk itu, kita harus bertekad selalu belajar dengan sepenuh tenaga dan berhentilah malas-malasan serta meremehkan diri sendiri.Â
Hiduplah untuk diri sendiri dan abadikan kemampuan dalam hidup ini pada diri sendiri, bukan pada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H