Di sisi lain, tatanan normal baru juga menuntut agar sumber air baku khususnya mata air, memiliki kualitas lebih baik serta kuantitasnya cukup dan tersedia sepanjang waktu.
Sehingga, tujuan SDGs dapat tercapai sesuai tanrget sampai Tahun 2030 yaitu mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, serta melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau.
ISU STRATEGIS
Belum terpenuhinya akses air minum dari sumber air yang improved
Persentase akses air minum yang ditetapkan dalam target 7c Millennium Development Goals pada tahun 2015 yaitu sebesar 68,8 persen belum tercapai karena pada tahun 2013 baru mencapai 57,8 persen.Â
Hal ini disebabkan antara lain kecenderungan penggunaan sumber air unimproved yang semakin meningkat.
Masih terjadi kesenjangan akses air minum antar wilayah, antar provinsi dan antar kuintil status sosial ekonomi rumah tangga.
Rumah tangga di perdesaan cenderung mendapatkan akses ke sumber air minum unimproved.
Apabila kepala rumah tangga yang berpendidikan lebih tinggi, anggota keluarganya cenderung memperoleh akses air minum dari perpipaan dan sarana lain yang improved.Â
Demikian pula semakin tinggi status sosial ekonomi rumah tangga semakin tinggi pula kecenderungan mendapatkan akses air minum improved.
Rumah tangga di perdesaan juga memakai air 4,2 persen lebih sedikit dibandingkan dengan rumah tangga di perkotaan.Â
Sementara rumah tangga yang memakai air dari sumber improved dan kepalanya berpendidikan tinggi cenderung memakai air lebih dan hal ini mengindikasikan ketidakadilan secara sosial ekonomi (socio-economic inequality).
Masih banyak rumah tangga belum bisa mencapai SPM Â pemakaian air untuk seluruh keperluannya
Sekitar 30 persen rumahtangga memakai air untuk seluruh keperluannya dengan kuantitas di bawah SPM, namun cukup banyak rumahtangga yang menggunakan air berlebihan.Â