Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Berkarat

30 Maret 2024   01:12 Diperbarui: 30 Maret 2024   01:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu yang Berkarat. (Ivan Samkov/pexels.com)

Aku mengangguk

dan pujangga itu berlalu.

Maka, aku memuisikan tentang kepulangan.

Tentang harapan.

Dan, tentang cinta serta kerinduan.

Pada biduk yang mana kini hatimu berpijak.

Sementara hatiku telah tertambat.

Pada langit-langit rumahmu.

Dan, cintaku memangilmu.

Namun, aku juga ingin merinduimu.

Yang aku tak tahu apakah engkau pernah menilik walau hanya bayangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun