Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Berkarat

30 Maret 2024   01:12 Diperbarui: 30 Maret 2024   01:26 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu yang Berkarat

Seorang pujangga berkata padaku.

Tentang cinta dan rindu.

Lalu, dia menatap tajam.

Hamparan langit malam.

Yang menyeka dirinya dengan pekat.

Dan, membunuh bebintang.

Baca juga: Penuh Kecemburuan

Melamar keheningan.

Dan, membiarkan cinta bermunajat.

Menyambangi hati sang kekasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun