bagaimana takdir memperlakukan kita.
Setelah perpisahan yang singgah pada ruang waktu ini.
Aku masih belum berhenti dari langkahku
dalam membersamai ketiadaanmu.
Dan, aku masih menggengam hati yang jasadnya direbut waktu.
Untuk sesaat aku sekarat.
Aku meletakkan sakit yang menghujamku.
Pada dipan keyakinan.
Bahwa kesungguhan dan ketulusan
akan melahirkan sebuah perwujudan mimpi.
Dan, kini kusaksikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!