Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Muslim Harus Punya Ibadah Andalan

6 Maret 2024   05:09 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:57 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melakukan amal kebaikan. (Photo by Suraphat/pexels.com)

Oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah*

Terkadang manusia butuh sejenak duduk sendirian untuk merenungkan kehidupan ini. Merenungkan tentang bekal kita untuk berjumpa dengan Allah Jalla jalaluhu.

Mungkin kita merasa punya banyak amal kebajikan, mungkin kita berpikir sudah melakukan banyak amal saleh.

Coba kita hitung; satu, dua tiga, empat, lima? Namun, dengan jujur tanyakan kepada diri kita sendiri, manakah di antara amal-amal kebajikan itu yang bisa kita kerjakan bertahun-tahun lamanya?

Kita mungkin pernah membaca Al-Qur'an, bahkan berjanji kepada diri sendiri akan membaca Al-Qur'anul Karim setiap hari satu lembar. Namun, berapa lama kita bertahan melakukannya?

Mungkin kita pernah berjanji akan puasa sunnah Senin Kamis dalam setahun, tetapi berapa kali kita puasa Senin Kamis? Apakah dalam dua tahun, atau tiga tahun?

Terkadang kita merasakan semangat yang luar biasa dalame melakukan sesuatu hal, tapi tidak istiqomah. Padahal, Rasulullah Shampoos 'Alaihi Wa Sallam bersabda:

"Sebaik-baiknya amalan adalah yang dilakukan secara berkesinambungan walaupun sedikit."

Bilal bin Rabah, yang sandalnya sudah terdengar di surga padahal saat itu dia masih hidup, apakah dia pernah berharap masuk surga karena amalan besar yang dilakukannya? Apakah karena dia pernah disiksa ketika di Mekah?

Itu yang ditanyakan oleh Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kepada Bilal.

"Apakah itu amal yang paling kau harapkan hingga memasukkanmu ke dalam surga?" tanya Rasulullah.

Bilal bercerita kepada Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, "Aku tidak tahu, wahai Rasulullah, tapi yang kutahu, aku tidak pernah membatalkan wudhu (bersuci). Kemudian, aku laksanakan salat setelah wudhu itu dengan jumlah yang Allah yang tentukan untukku."

Itu yang di dawamkan oleh Bilal. Jika kita sering mendengar kalimat dawamkan atau dawam, artinya adalah sesuatu yang kita lakukan secara berkesinambungan. Amalan yang selalu kita kerjakan walaupun sedikit.

Amalan zikir misalnya, ketika seorang sahabat datang, dia mengadu kepada Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tentang banyaknya syariat dan amalan-amalan dalam islam.

Dia ingin meminta sebuah amalan yang bisa dia pegang teguh untuk terus mengamalkannya.

Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, "Jaga lidahmu untuk selalu basah dengan zikrullah!"

Maka, kita perlu merujuk dan melihat diri kita, apa sih amalan yang bisa selalu kita dawamkan?

Dan, kita tahu pintu bahwa surga ada delapan. Setiap orang akan memasuki pintu-pintu tersebut sesuai dengan amalan yang dia rajin dilakukannya saat masih di dunia.

Bukan puasa sunnah yang dalam setahun dilakukan cuma sekali, atau membaca Al-Qur'an sebulan penuh tapi berhenti hanya sampai di bulan tersebut. Bukan pula yang zikir didawamkan hanya ketika menderita kesusahan, melainkan mengerjakan amalan-amalan tertentu walaupun sedikit.

Tinggal kita memilih amalan yang sesuai dengan kemampuan diri kita, lalu istiqamah!

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita, untuk terus istiqomah di jalan kebajikan sampai ke pintu surga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun