Gedung Joang 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat. Bangunan ini menyimpan makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia karena menyimpan jejak perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Pemilik pertama bangunan ini adalah seorang pengusaha asal Belanda bernama LC Schomper.
Pada 1939, Hotel Schomper, yang disamakan dengan nama sang pemilik, didirikan dengan tujuan melayani pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, serta pejabat pribumi yang datang ke Batavia (nama Jakarta dulu).
Kemudian, dengan menyerahnya Hindia Belanda tanpa syarat kepada Jepang pada 8 Maret 1942, kehidupan keluarga Schomper menemui akhirnya, apalagi saat Jepang mulai menyita banyak aset warga Belanda.
Keluarga Schomper dibawa ke Kamp Interniran di Jepang bersama keluarga Belanda lainnya. Gedung yang awalnya digunakan sebagai hotel mewah tersebut lantas jatuh di bawah kekuasaan Jepang.
Jepang kemudian mengalihfungsikan bangunan bekas hotel ini menjadi asrama pemuda Indonesia yang diberi nama Asrama Angkatan Baru Indonesia.
Sejak tahun 1942, Jepang mengizinkan AM Hanafi dan kawan-kawan untuk menggunakan bangunan ini sebagai asrama.
Sukarni dipilih untuk pemimpin Asrama Angkatan Baru Indonesia, Chaerul Saleh sebagai wakilnya, sedangkan AM Hanafi ditunjuk sebagai Sekretaris Umum.
Di samping asrama, Jepang juga menjadikan Gedung Joeang sebagai tempat pendidikan politik bagi pemuda Indonesia untuk mendukung kepentingan Asia Timur Raya.
Namun, impian Jepang melalui Badan Propaganda Jepang (Gunseikanbu Sendenbu) harus kandas oleh para tokoh yang memajukan semangat pemuda Indonesia.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain Ir Sukarno, Moh. Hatta, Adam Malik, dan Chaerul Saleh.