Air mata luruh;
tanpa arti, tanpa cita-cita
yang ada adalah usaha-usaha menghibur diri;
yang ada hanyalah bicara pada langit; berbisik ke bumi
sembari hati lebam ditikam sakitnya menggenggam cinta sendiri.
Menyerah;
Pada akhirnya menjadi pilihan paling arif
memilih hidup setelah patah;
memilih usaha merdeka setelah biru-hitam terjajah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!