Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Serangan Balik Cepat: Strategi Indonesia Taklukkan Grup D Piala Asia 2023Irak

8 Januari 2024   21:48 Diperbarui: 15 Januari 2024   00:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi serangan balik dengan transisi yang tinggi. (sumber: totalfootballanalysis.com)

AFC mendirikan Piala Asia pada tahun 1956 untuk tujuan mempromosikan perkembangan sepak bola regional dan menyediakan platform bagi negara-negara Asia untuk bersaing satu sama lain.

Turnamen Piala Asia edisi pertama yang digelar AFC berlangsung di Hong Kong hanya diikuti empat tim: Korea Selatan, Israel, Hong Kong, dan Vietnam Selatan. Korea Selatan menjadi juara setelah memenangkan dua dari tiga pertandingan mereka, dan menjadi awal supremasi mereka di tahun-tahun awal kompetisi.

Pada tahun-tahun berikutnya, perkembangan Piala Asia yang semakin pesat ditandai dengan meningkatnya jangkauan dan relevansinya.

AFC kemudian memperluas keanggotaan negara peserta Piala Asia menjadi delapan tim pada tahun 1968, dan menjadi sepuluh negara peserta pada tahun 1972.

Pada tahun 1980-an, tim-tim kuat seperti Arab Saudi, Iran, dan Jepang muncul untuk menantang dominasi Korea Selatan. Lalu, format kompetisi diperluas, termasuk babak grup, babak sistem gugur (knock-out), dan terakhir, proses kualifikasi multi-tahap.

Momen-Momen Bersejarah di Piala Asia

Piala Asia telah menghadirkan banyak sekali momen seru dan ikonik yang meninggalkan kesan abadi bagi dunia sepak bola Asia sepanjang keberadaannya.

Edisi 1964 akan tetap menjadi salah satu kompetisi paling berkesan dalam sejarah sepak bola India karena Timnas mereka menjadi runner-up, yang juga merupakan hasil terbaik Timnas India di Piala Asia.

Arab Saudi memenangkan kejuaraan pertama mereka pada tahun 1984, setelah menggulung China 3-0 di partai final. Bagi Arab Saudi, ini menjadi titik awal mereka untuk kembali merebut gelar Piala Asia pada edisi 1988 dan 1996.

Kompetisi ini juga menjadi ajang unjuk bakat bagi striker terkenal Saudi, Majed Abdullah, yang menjadi pencetak gol terbanyak Piala Asia sepanjang masa. 

Jepang yang menjadi tuan rumah Piala Asia pada 1992, meninggalkan warisan abadi berupa peningkatan organisasi dan infrastruktur. Pasalnya, turnamen ini merupakan momen penting dalam pertumbuhan serta perkembangan sepak bola Jepang, yang membuka jalan menuju kesuksesannya di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun